Ikhtiar Lepas Status Kabupaten Tertinggal, Bupati Paniai Minta Petunjuk Gus Menteri

Kamis, 28 Januari 2021 – 16:02 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menerima kunjungan Bupati Paniai, Provinsi Papua, Meki Nawipa di kantor Kemendes PDTT, Kamis (28/1). Foto: Kemendes PDTT.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar alias Gus Menteri menerima kunjungan Bupati Paniai, Provinsi Papua, Meki Nawipa di kantor Kemendes PDTT, Kamis (28/1).

Bupati Meki Nawipa meminta arahan dan petunjuk Gus Menteri agar Kabupaten Paniai bisa lepas dari statusnya sebagai salah satu daerah tertinggal.

BACA JUGA: Bupati Paniai Wajibkan Pasien Puskesmas Tes HIV

Ia menjelaskan, Paniai ditetapkan sebagai kabupaten tertinggal di tahun 2020-2024. Hal itu sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal.

"Kami ditetapkan daerah tertinggal karena banyak sekali yang kurang. Karena itu, kami berharap ada arahan dan pentunjuk agar daerah kami bisa menjadi lebih baik," katanya.

BACA JUGA: Kemendes PDTT Targetkan 10.000 Desa Tertinggal Menjadi Berkembang

Meki menjelaskan bahwa Paniai berada di titik sentra di sisi barat pegunungan tengah dan menjadi penghubung ke berbagai daerah.

Selain itu, Kabupaten Paniai juga memiliki bandara Enaro dan RSUD yang menjadi pendukung bagi empat kabupaten lain di sekitarnya.

BACA JUGA: Pentingnya Stranas PPDT Untuk Pengembangan Daerah Tertinggal

"Oleh karena itu, sebagai kabupaten tertinggal ini kami sangat membutuhkan banyak hal untuk perubahan di daerah kami," ungkapnya.

Meki menginginkan Paniai bisa menjadi sebagai daerah percontohan atau model dari penanganan terpadu dari Kemendes PDTT dari aspek desa terpadu, investasi desa, transmigrasi lokal Papua, penanganan daerah tertinggal dan pelatihan masyarakat desa.

"Kami ingin daerah kami jadi percontohan atau model dari Kemendes PDTT seperti model transmigrasi lokal agar yang orang asli sini bisa tertata. Kalau itu bisa ditata mungkin akan ada perubahan karena yang saya tahu, transmigrasi itu dari luar daerah," katanya.

Meki berharap adanya bantuan asistensi penanganan desa atau kampung terpadu di satu atau dua kampung sebagai kampung percontohan dari berbagai kementerian dengan dukungan usaha investasi dari swasta.

Selain itu, Meki juga menginginkan adanya program Ekonomi Hijau dari Inggris dan TEKAD (Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu) yang dibiayai IFAD-PBB dapat masuk ke Paniai.

"Kalau dari sisi daerah tertinggal, kami berharap ada peningkatan DAK transportasi perdesaan karena kami masih membutuhkan jembatan gantung. Apalagi, kami ingin Kabupaten Paniai dapat dijadikan kampung wisata di sekitar Danau Paniai," katanya.

Gus Menteri merespons Meki mengatakan Kemendes PDTT akan segera menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder agar Kabupaten Paniai bisa segera berkembang atau lepas dari status ketertinggalannya tersebut.

"Kami akan berupaya keras agar semua program-program yang ada di Kemendes PDTT, terdapat model yang bisa menyelesaikan 1 atau 2 kampung terlebih dahulu, selain itu juga bisa terintegrasi," kata Gus Menteri didampingi Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini dan Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Aisyah Gamawati.

Gus Menteri berjanji supaya berbagai persoalan yang ada di Kabupaten Paniai ini bisa disinergikan dengan kementerian lainnya untuk mencari solusi.

"Seperti masalah akses jalan, nantinya kami akan melakukan komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kami berharap, permasalahan di Kabupaten Paniai bisa segera terselesaikan dengan cepat," pungkas Gus Menteri. (*/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler