jpnn.com, AMSTERDAM - Polda Banten tengah berupaya agar Golok Banten menjadi warisan budaya dunia ke UNESCO. Polda Banten pun melakukan sejumlah rangkaian kunjungan, salah satunya Belanda National Maritime Museum in Amsterdam, Belanda, Jumat (16/12).
Dalam kesempatan ini, tim yang dipimpin Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga berdiskusi dengan Direktur Museum Nasional Maritim Michael Huijser.
BACA JUGA: Eki Pitung Jelaskan Makna Golok Macan Betawi Hadiah Perpisahan untuk Anies Baswedan
Mereka menyampaikan tujuan untuk melihat koleksi dan histori benda berupa golok, bendera bergambar golok silang yang ada di museum tersebut.
"Selain itu tim juga bertemu dengan Jeroen van der Vilet, Kepala Koleksi pada museum tersebut," kata Shinto Silitonga dalam keterangannya, Jumat (16/12).
BACA JUGA: Yandri Susanto Maknai Festival Golok Day sebagai Semangat Entaskan Kemiskinan
Shinto pada kesempatan itu memberikan Buku The Golok karya Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto kepada Direktur Museum untuk menjadi tambahan koleksi.
“Apresiasi tinggi untuk kehadiran tim dari Polda Banten ke museum dan terima kasih atas pemberian buku The Golok dari Kapolda Banten,” kata Michael.
BACA JUGA: Bali Bertengger di Daftar Warisan Dunia UNESCO Terpopuler, Keren!
Selanjutnya tim fokus pada sebuah gambar bendera berbentuk golok saling silang yang dikenal sebagai Bendera Maritim Kesultanan Banten.
Sesuai dengan data koleksi digital, benar ada peta bergambar bendera tersebut yang merupakan koleksi dari museum tersebut.
“Benar, ada koleksi peta yang dibuat oleh perusahaan lama gabungan dari beragam bendera yang kapalnya berlayar di perairan Belanda, salah satunya adalah gambar bendera yang disebut berasal dari Bantam,” jelas Jeroen.
Penjelasan ini memberikan fakta ketika zaman VOC abad ke-16 lalu, Kesultanan Banten sudah dikenal di perairan Belanda.
"Selain itu, Golok Banten telah menjadi identitas di bendera kapal-kapal yang digunakan Kesultanan Banten dalam membangun hubungan dagang dengan Belanda ketika itu,” jelas Shinto.
Selain bendera, tim juga berkesempatan untuk mengeksplor koleksi digital dengan beberapa kata kunci Golok Banten berbasis kepintaran buatan.
Terdapat informasi tentang golok Lebak yang sesuai data digital ada di salah satu museum di Leiden, Belanda.
“Fakta juga menyebutkan bahwa Golok Banten, meski disebut dalam koleksi digital sebagai Golok Lebak telah juga dikenal sejak ratusan tahun lalu di Leiden, Belanda dan menjadi koleksi di museum,” jelas Shinto.
Pascadiskusi, kunjungan kemudian dilanjutkan dengan melihat koleksi dalam museum dan menyaksikan replika kapal milik Vereniging Oost Compagnie (VOC) yang dipasang sebagai objek utama di museum maritim tersebut.
Adapun keberangkatan Tim Golok Banten ke Belanda bertujuan untuk menghadiri seminar internasional tentang Pencak Silat dan Golok Banten.
Tak hanya itu, tim juga melakukan identifikasi nilai Golok Banten di Belanda untuk kepentingan pendaftaran ke UNESCO. (tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepulauan Riau Pengin Gunakan Ikon Negeri Pantun Warisan Dunia
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga