jpnn.com, JAKARTA - Muhammad Ferarri tengah mengikuti pendidikan kepolisian dan meninggalkan tim selama masa pelatihan.
Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll mengaku kecewa dan berusaha mencoba memahami pilihan sang anak asuhnya tersebut.
BACA JUGA: Dipanggil TC Timnas, M Ferrari Sebut Kedua Orang Tuanya
Sebelumnya tersiar kabar bahwa Ferarri dan beberapa pemain muda Indonesia lainnya dipastikan mengikuti pendidikan kepolisian.
Hal itu kemudian dikonfirmasi oleh Ketua Badan Tim Nasional Indonesia Sumardji, yang juga merupakan anggota polisi.
BACA JUGA: Marko Simic Dipastikan Absen Bela Persija Enam Pekan, Ini Penyebabnya
"Dia memilih itu. Dia memilih untuk pergi ke pelatihan (kepolisian), saya tidak tahu. Tidak ada yang senang dengan hal ini. Maka kami akan mendapatkan konsekuensi. Kita lihat saja apa yang akan terjadi," kata Doll setelah memimpin latihan tim di lapangan latihan Persija, Depok, Rabu.
Ferarri sendiri diperkirakan akan mengikuti pendidikan kepolisian selama sekira tujuh bulan. Dengan demikian, ia tidak akan dapat membela Persija dalam kurun waktu tersebut.
BACA JUGA: Liga 1 2023/24: Curhat Thomas Doll Seusai Persija Keok dari Persita
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu menyatakan dirinya bingung dengan situasi yang dihadapi Ferarri, sebab di Eropa hal itu tidak terjadi.
Namun, Doll juga mencoba memahami keputusan yang diambil anak asuhnya itu, sebab keputusan itu diyakini Doll diambil dengan matang dan telah berdiskusi dengan keluarga terlebih dahulu.
"Dia (Ferarri) kan juga berbicara dengan orang-orang terdekatnya, orang tua. Pertama kali saya kecewa karena kami memerlukan semua orang. Namun, ya mungkin dia memikirkan masa depan, para pemain muda itu, semua orang memiliki situasi pribadi yang berbeda. Terkadang tidak mudah untuk mengambil langkah yang tepat," tutur pria asal Jerman itu.
Meski meyakini bahwa pihak klub akan memberikan sanksi kepada Ferarri, Doll menolak untuk mengungkapkan sanksi atau besaran denda yang akan dijatuhkan kepada sang pemain.
"Pada beberapa waktu saya bukan pelatih, tetapi juga seorang papa bagi pemain muda, bukan untuk pemain senior. Namun, maksud saya bukan papa sebenarnya, hanya karena faktor usia. Papa is a papa," kata Doll.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean