Ikut Sertifikasi, Guru Meninggal

Kamis, 21 November 2013 – 10:38 WIB

PALANGKARAYA - Seorang lagi guru meninggal dunia saat mengikuti ujian sertifikasi. Nur Aswan, 45, guru SMPN 1 Gunung Purei, Kecamatan Lampeong, Kabupaten Muara Teweh, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara, Palangkaraya, Selasa (19/11) sekitar pukul 22.00. 

Diduga, Nur kelelahan setelah sepuluh hari mengikuti ujian sertifikasi. Dugaan tersebut muncul karena jadwal ujian sertifikasi di Kampus Universitas Palangkaraya itu tergolong panjang. Yakni, sejak pukul 07.00 hingga pukul 20.00. 

Apalagi, Nur juga bukan satu-satunya guru yang meninggal setelah mengikuti ujian sertifikasi. Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi pada dua guru peserta ujian sertifikasi. 

"Almarhum tiba-tiba sesak napas di Wiswa Thamrin. Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sayang, dia mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit," tutur M. Aswan, ayah korban, yang tampak terpukul saat mendengar anaknya meninggal.

Keluarga korban di Palangkaraya sengaja tidak memberi tahu Neneng, istri almarhum di Muara Teweh, agar sang istri tidak shock. Keluarga hanya bilang Nur sakit keras dan Neneng diminta secepatnya ke Palangkaraya.

Suasana duka pun menggelayut di rumah orang tua almarhum di Jalan G. Obos, Palangkaraya. Istri almarhum bersama kerabat dari Muara Teweh tiba di rumah duka sekitar pukul 09.00 kemarin (20/11). Air mata Neneng langsung tumpah begitu tahu sang suami telah tiada.

Menurut salah seorang kerabat yang ditemui di rumah duka, almarhum pernah sakit jantung beberapa tahun lalu. Namun, itu sudah lama berlalu dan selama ini almarhum sehat-sehat saja. "Kami menduga almarhum kelelahan," katanya.

Dia menjelaskan, almarhum adalah guru bahasa Inggris di SMPN 1 Gunung Purei, Muara Teweh. Selama mengikuti ujian sertifikasi, almarhum mengontrak kamar di Wisma Thamrin bersama dua teman yang juga dari Muara Teweh. "Kemarin (Selasa, Red), almarhum masih mengikuti ujian. Tadi malam (Selasa malam, Red) almarhum tiba-tiba sesak napas hingga tidak tertolong,'' tuturnya.

Sementara itu, rekan sekontrakan almarhum tidak berani berkomentar karena takut ada intimidasi dari panitia ujian sertifikasi. Apalagi, hasil ujian sertifikasi baru diumumkan pada 2 Desember mendatang.

Namun, beberapa peserta yang ditemui di Kampus Unpar mengeluhkan jadwal sertifikasi yang mereka nilai terlalu memforsir tenaga. Menurut beberapa peserta ujian sertifikasi itu, beberapa rekan mereka jatuh sakit saat mengikuti ujian sertifikasi. "Terlalu padat. Kalau tidak kuat, kita bisa stres selama mengikuti sertifikasi ini. Kemarin juga banyak teman yang sakit,'' kata seorang peserta yang mengaku bernama Sri.

Ketua Divisi PLPG Sertifikasi Arnusianto mengatakan, peserta seharusnya tahu penyakit yang diidapnya dan mempersiapkan diri. Sebab, ujian sertifikasi selama 10 hari itu memang sangat menguras tenaga. "Duduk satu dua jam saja sudah bikin capek. Apalagi, ini dari pukul 07.00 hingga pukul 20.00," kata Arnusianto.

Mestinya, kata dia, guru yang mengidap penyakit tertentu dan tidak boleh bercapek-capek bilang kepada panitia agar diberi waktu istirahat. "Tampilan Bapak itu sehat sekali. Andai kami tahu Bapak itu mengidap penyakit jantung, kami akan minta dia beristirahat,'' ujarnya. 

Kabar meninggalnya Nur Aswan, kata Arnusianto, didengarnya dari seorang peserta sertifikasi yang juga teman almarhum. "Kami kaget sekali mendengar itu,'' tuturnya.

Ditanya soal dua guru yang juga dikabarkan meninggal saat mengikuti ujian sertifikasi sebelumnya, Arnusianto bilang pernah mendengar. "Saya memang dengar ada peserta sertifikasi yang juga meninggal dunia sebelum Nur Aswan. Sayang, tidak ada yang melapor kepada kami. Kalau ada yang melapor, kami akan sampaikan ke pusat agar kebijakan bisa diubah,'' katanya.

Arnusianto menyatakan tidak bisa berbuat banyak karena waktu dan ketentuan pelaksanaan sertifikasi merupakan kebijakan pusat. Daerah hanya pelaksana. Semua diatur Kementerian Pendidikan. (arj/JPNN/c6/soe) 

BACA JUGA: Sopir-Penumpang Mabuk, Avanza Hantam Pohon

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulang Amankan Demo, Bus Polisi Terguling


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler