JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi mengumumkan bahwa mulai Oktober 2014 ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dibebaskan dari bea keluar (BK). Kebijakan tersebut diambil menyusul keputusan Malaysia yang lebih dulu menerapkan BK 0 persen.
''Walaupun BK 0 persen, saya imbau eksporter tidak jor-joran karena bisa membuat harga CPO dunia semakin turun. Karena memperbesar ekspor berarti menambah suplai, harga bisa tertekan. Seminggu terakhir saja harga sudah turun dari USD 740 per metrik ton menjadi USD 650-USD 660,'' ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di kantornya kemarin (26/9).
Bayu mengakui bahwa kebijakan penghapusan BK untuk komoditas CPO sudah dijalankan Malaysia mulai awal September 2014. Kebijakan Indonesia yang membebaskan BK pada Oktober dimaksudkan untuk mendongkrak daya saing CPO Indonesia di pasar internasional. ''Ini strategi untuk bisa bersaing dengan CPO Malaysia,'' tuturnya.
Pengusaha minyak sawit Indonesia, kata Wamendag, sudah berjanji untuk bersama-sama pemerintah mengatasi penurunan harga CPO dunia. Ada beberapa kesepakatan yang dibuat dalam pertemuan di New York. Di antaranya, menjaga produksi dan suplai yang berkelanjutan serta mendukung semua regulasi yang dikeluarkan pemerintah. ''Intinya, kita komitmen meningkatkan produktivitas petani kecil,'' tuturnya.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan khawatir anjloknya harga CPO dunia membuat eksporter menahan diri. Apalagi, BK ekspor CPO pada September masih 9 persen. ''Harga CPO global terpuruk hingga menyentuh level terbawah sepanjang lima tahun terakhir,'' terangnya.
Fadhil memperkirakan, harga minyak sawit mentah di pasar internasional stagnan hingga akhir tahun. Pada September, harga CPO akan cenderung bergerak pada USD 700-USD 750 per metrik ton. ''Jika ada kenaikan, angkanya tidak akan signifikan karena stok minyak nabati lainnya melimpah di pasar global dengan harga yang kompetitif,'' ungkapnya Pada Agustus 2014, ekspor CPO Indonesia tercatat turun 7 persen. (wir/c17/agm)
BACA JUGA: 2015, Proyek Infrastruktur Lebih Lancar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janjikan Launching Tol Trans Sumatera Awal Oktober
Redaktur : Tim Redaksi