jpnn.com - CALIFORNIA - Sebuah tim peneliti California telah mengembangkan pendekatan baru untuk mengobati gigitan ular berbisa dengan pemberian antiparalytics topikal melalui semprotan hidung (nasal spray). Spray ini dianggap sebuah terobosan yang secara dramatis dapat mengurangi 25 ribu kematian akibat gigitan ular secara global setiap tahun.
Para peneliti dipimpin Dr Matt Lewin dari California Academy of Sciences bekerja sama dengan Departemen Anestesi di University of California, San Francisco, menunjukkan keberhasilan pengobatan gigitan ular selama eksperimen terbaru yang dilakukan di UCSF. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan pekan lalu dalam jurnal Clinical Case Reports.
BACA JUGA: Tips Bagi Yang Ingin Bercinta Usai Serangan Jantung
Menurut laman redorbit (31/7), gigitan ular adalah salah satu yang paling diabaikan di daerah tropis, dengan perkiraan 75 persen dari korban gigitan ular meninggal sebelum mereka dibawa ke rumah sakit karena tidak ada cara mudah untuk menanganinya di lapangan.
Padahal, antivenoms merupakan solusi sempurna menetralisir bisa ular. Di sisi lain, antivenoms juga mahal, memerlukan pendinginan dan keahlian khusus untuk mengatur dan mengelolanya.
BACA JUGA: Perempuan Jepang Punya Harapan Hidup Tertinggi
"Selain menjadi risiko pekerjaan bagi para ilmuwan lapangan, gigitan ular adalah penyebab utama kematian di negara berkembang, terutama kalangan muda yang sehat," kata Dr Lewin.
"Kami berusaha untuk mengubah cara orang berpikir tentang hal ini dengan mengembangkan obat murah, tahan panas, mudah digunakan setidaknya akan memberi orang cukup waktu untuk sampai ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut, " paparnya.
BACA JUGA: Ini Mitos Seks yang Sudah Ketinggalan Zaman
Dalam beberapa kasus gigitan ular fatal, korban dilumpuhkan neurotoksin ular itu, yang mengakibatkan kematian karena kegagalan pernapasan. Sekelompok obat umum dikenal sebagai anticholinesterases telah digunakan selama beberapa dekade untuk membalikkan efek kimia kelumpuhan di kamar operasi. Di samping dalam bentuk intravena, untuk mengobati gigitan ular ketika antivenoms tidak tersedia atau tidak efektif.
Namun, sulit untuk mengelola obat intravena tersebut di luar lingkungan rumah sakit, sehingga Lewin mulai mengeksplorasi ide berbeda untuk antiparalytics melalui nasal spray.
Pada April 2013, Lewin dan tim anestesi yang dipimpin Dr Philip Bickler di UCSF Medical Center dirancang dan menyelesaikan percobaan kompleks di universitas. Selama studi, relawan manusia yang mengalami gigitan ular diberikan semprotan hidung dalam waktu 20 menit pasien telah pulih.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Musik Sendu Bisa Bangkitkan Emosi Positif
Redaktur : Tim Redaksi