Ilmuwan Berharap Ungkap Asal Usul Semesta

Rabu, 29 Mei 2013 – 09:15 WIB
CALIFORNIA--Peta alam semesta berdasarkan cahaya tertua yang berhasil ditangkap, memberikan harapan bagi para astronom untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang kosmos, termasuk bagaimana alam semesta bermula.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan para ilmuwan di Universitas California minggu ini. Melalui harta karun berupa data yang diterbitkan dua bulan lalu dari pesawat ruang angkasa Eropa, Planck. Para peneliti berupaya mengungkap latar belakang gelombang mikro kosmis cahaya tersebar di seluruh langit yang berasal dari ledakan dahsyat (big bang) yang memulai alam semesta.

"Kami memiliki peta terbaik tentang latar belakang gelombang mikro kosmis, dan itu menunjukkan kondisi alam semesta pada 370 ribu tahun setelah ledakan dahsyat," kata Charles Lawrence, seorang ilmuwan Jet Propulsion Laboratory NASA di California yang memimpin proyek Planck seperti dikutip yahoo dari Space.com (28/5).

Latar belakang gelombang mikro kosmos (CMB) pertama kali ditemukan pada 1964. Sejak itu serangkaian percobaan dilakukan dan puncaknya menggunakan wahana Planck, untuk melakukan pengukuran dan peningkatan detail.

Hal itu memberikan kesempatan bagi para ahli kosmologi, untuk menguji teori-teori tentang permulaan dari alam semesta. Wahana Planck sendiri diluncurkan pada 2009, dan data yang didapatkannya mewakili pengamatan di ruang angkasa selama 15,5 bulan pengamatan.

CMB telah memberikan dukungan kuat untuk teori inflasi kosmis, yang menunjukkan alam semesta membengkak dalam ukuran tertentu selama periode pertumbuhan eksponensial setelah ledakan dahsyat. Variasi suhu cahaya CMB dianggap sesuai dengan riak-riak kecil kepadatan  alam semesta yang disebabkan  fluktuasi kuantum ketika itu pertama kali dibentuk. Riak-riak ini pada gilirannya, memunculkan struktur yang kita lihat hari ini dalam bentuk bintang, galaksi dan gugusan galaksi. (Esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asus Luncurkan Notebook Ultratipis

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler