GLASGOW - Sejumlah ilmuwan tengah memanfaatkan prinsip-prinsip fotosintesis untuk mengembangkan cara baru guna memproduksi hidrogen dalam mengatasi masalah ketersediaan energi global yang bersih. Apalagi, hidrogen merupakan elemen yang paling berlimpah di planet ini.
Para peneliti mengklaim, hal itu bisa membantu membuka potensi hidrogen sebagai sumber listrik yang bersih, murah dan dapat diandalkan. Tidak seperti bahan bakar fosil, hidrogen dapat dibakar untuk menghasilkan energi tanpa menghasilkan emisi.
Gas hidrogen dihasilkan oleh pemisahan air menjadi elemen-elemen penyusunnya hidrogen dan oksigen. Tetapi para ilmuwan telah berjuang selama beberapa dekade untuk menemukan cara penggalian unsur-unsur pada waktu berbeda, yang akan membuat proses lebih hemat energi dan mengurangi risiko ledakan berbahaya.
Menurut laman independent (15/4), dalam sebuah makalah yang diterbitkan hari ini di journal Nature Chemistry, ilmuwan University Glasgow mempublikasikan keberhasilannya meniru cara tanaman menggunakan energi matahari untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen pada waktu dan lokasi fisik yang terpisah.
"Penemuan ini penting karena hal itu bisa membuat hidrogen sumber yang lebih praktis untuk energi hijau," ujar salah seorang peneliti.
Profesor Xile Hu, direktur laboratorium sintesis anorganik dan katalisis Swiss Federal Institute of Technology di Lausanne mengatakan, jika karya ini memberikan petunjuk penting tentang prinsip produksi hidrogen maupun oksigen dalam elektrolisis dan sangat murni. Tentu saja, pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kapasitas sistem, efisiensi energi, lifetime dan sebagainya.
Namun, hasil penelitian ini sudah menawarkan potensi dan janji untuk membantu dalam membuat energi hijau yang lebih murah. Sampai sekarang, para ilmuwan telah memisahkan atom hidrogen dan oksigen dengan menggunakan elektrolisis, dengan menjalankan listrik melalui air. Cara ini dipandang cukup berbahaya karena berpotensi memicu ledakan, karena oksigen dan hidrogen dipisahkan pada saat yang sama.
Tapi dalam variasi baru elektrolisis yang dikembangkan di University Glasgow, hidrogen dan oksigen dihasilkan pada waktu berbeda berkat “electron-coupled proton buffer” yang berfungsi mengumpulkan dan menyimpan hidrogen sementara ketika melalui air. Hal ini berarti pada saat pertama hanya oksigen dilepaskan baru kemudian hidrogen dilepaskan secara aman.
"Yang kami kembangkan adalah sistem untuk menghasilkan hidrogen pada skala industri jauh lebih murah dan aman dari saat ini. Banyak produksi industri hidrogen bergantung pada reformasi bahan bakar fosil, tetapi jika listrik disediakan melalui sumber surya, angin atau gelombang kita dapat menciptakan sumber daya yang benar-benar bersih," ujar Dr Mark Symes. (esy/jpnn)
Para peneliti mengklaim, hal itu bisa membantu membuka potensi hidrogen sebagai sumber listrik yang bersih, murah dan dapat diandalkan. Tidak seperti bahan bakar fosil, hidrogen dapat dibakar untuk menghasilkan energi tanpa menghasilkan emisi.
Gas hidrogen dihasilkan oleh pemisahan air menjadi elemen-elemen penyusunnya hidrogen dan oksigen. Tetapi para ilmuwan telah berjuang selama beberapa dekade untuk menemukan cara penggalian unsur-unsur pada waktu berbeda, yang akan membuat proses lebih hemat energi dan mengurangi risiko ledakan berbahaya.
Menurut laman independent (15/4), dalam sebuah makalah yang diterbitkan hari ini di journal Nature Chemistry, ilmuwan University Glasgow mempublikasikan keberhasilannya meniru cara tanaman menggunakan energi matahari untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen pada waktu dan lokasi fisik yang terpisah.
"Penemuan ini penting karena hal itu bisa membuat hidrogen sumber yang lebih praktis untuk energi hijau," ujar salah seorang peneliti.
Profesor Xile Hu, direktur laboratorium sintesis anorganik dan katalisis Swiss Federal Institute of Technology di Lausanne mengatakan, jika karya ini memberikan petunjuk penting tentang prinsip produksi hidrogen maupun oksigen dalam elektrolisis dan sangat murni. Tentu saja, pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kapasitas sistem, efisiensi energi, lifetime dan sebagainya.
Namun, hasil penelitian ini sudah menawarkan potensi dan janji untuk membantu dalam membuat energi hijau yang lebih murah. Sampai sekarang, para ilmuwan telah memisahkan atom hidrogen dan oksigen dengan menggunakan elektrolisis, dengan menjalankan listrik melalui air. Cara ini dipandang cukup berbahaya karena berpotensi memicu ledakan, karena oksigen dan hidrogen dipisahkan pada saat yang sama.
Tapi dalam variasi baru elektrolisis yang dikembangkan di University Glasgow, hidrogen dan oksigen dihasilkan pada waktu berbeda berkat “electron-coupled proton buffer” yang berfungsi mengumpulkan dan menyimpan hidrogen sementara ketika melalui air. Hal ini berarti pada saat pertama hanya oksigen dilepaskan baru kemudian hidrogen dilepaskan secara aman.
"Yang kami kembangkan adalah sistem untuk menghasilkan hidrogen pada skala industri jauh lebih murah dan aman dari saat ini. Banyak produksi industri hidrogen bergantung pada reformasi bahan bakar fosil, tetapi jika listrik disediakan melalui sumber surya, angin atau gelombang kita dapat menciptakan sumber daya yang benar-benar bersih," ujar Dr Mark Symes. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpantau Google Bercinta di Jalan
Redaktur : Tim Redaksi