Ilmuwan Makin Dekat Memecahkan Misteri Objek Paling Energik di Alam Semesta

Senin, 28 Februari 2022 – 18:53 WIB
Inti galaksi Meisner 77 diamati pad 16 Februari 2022. Foto: ESO/M. Kornmesser and L. Calcada/Handout via REUTERS

jpnn.com, WASHINGTON - Peneliti menemukan awan debu dan gas kosmik berbentuk donat yang menyelimuti lubang hitam besar di jantung galaksi yang ukurannya mirip dengan Bima Sakti kita.

Hasil observasi ini memberikan kejelasan baru kepada para ilmuwan tentang objek paling energik di alam semesta.

BACA JUGA: Risiko Kehancuran Alam Semesta Diprediksi Lebih Dahsyat

Para ilmuwan pada hari Rabu mengatakan pengamatan mereka yang melibatkan lubang hitam supermasif di pusat galaksi Messier 77 dan awan di sekitarnya mendukung prediksi yang dibuat tiga dekade lalu tentang apa yang disebut "inti galaksi aktif."

Ini adalah tempat yang ditemukan di pusat banyak galaksi besar dengan luminositas luar biasa - kadang-kadang lebih cemerlang dari gabungan semua miliaran bintang galaksi - dan menghasilkan ledakan paling energetik di alam semesta sejak peristiwa Big Bang 13,8 miliar tahun lalu.

BACA JUGA: Sammy Simorangkir: Biar Seluruh Alam Semesta jadi Saksi Janji Kita

Energi muncul dari gas yang jatuh dengan keras ke dalam lubang hitam supermasif yang dikelilingi oleh awan partikel kecil batu dan jelaga bersama dengan sebagian besar gas hidrogen.

Lubang hitam adalah objek luar biasa padat yang memiliki tarikan gravitasi yang begitu kuat bahkan cahaya tidak dapat melarikan diri. Lubang hitam supermasif, yang berada di pusat banyak galaksi, termasuk galaksi kita, adalah yang terbesar.

BACA JUGA: Prof Turok Mengoreksi Kesalahan Teori Alam Semesta Stephen Hawking

Messier 77, juga disebut NGC 1068 atau Galaxy Squid, terletak 47 juta tahun cahaya - jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, 5,9 triliun mil (9,5 triliun km) - dari Bumi di konstelasi Cetus. Lubang hitam supermasifnya memiliki massa sekitar 10 juta kali lebih besar dari matahari kita.

Pengamatan, menggunakan Teleskop Sangat Besar Observatorium Eropa Selatan di Gurun Atacama Chili, memberikan dukungan kuat untuk apa yang disebut "model terpadu" inti galaksi aktif.

Model ini menyatakan bahwa semua inti galaksi aktif pada dasarnya sama tetapi beberapa tampak dari sudut pandang Bumi memiliki sifat yang berbeda.

Beberapa terlihat sangat terang karena posisi awan seperti cincinnya tidak mengaburkan gas yang jatuh ke dalam lubang hitam dari sudut pandang kita, sedangkan yang lain terlihat gelap karena awan menghalangi pandangan kita tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Inti galaksi aktif Messier 77 adalah salah satu yang gelap, tetapi pengamatan baru menunjukkan bahwa ia sebenarnya memiliki kualitas yang sama dengan yang terang.

"Debu dan gas di awan ini mungkin tertiup keluar dari atmosfer bintang pada jarak yang lebih jauh - ratusan tahun cahaya - dari lubang hitam, dan jatuh ke pusat di bawah pengaruh gravitasi lubang hitam," kata Violeta Gamez Rosas, seorang mahasiswa doktoral astronomi di Universitas Leiden di Belanda dan penulis utama penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

"Beberapa awan berputar ke arah lubang hitam sementara yang lain didorong ke 'mata air' yang jatuh kembali ke galaksi. Karena debu, sangat sulit untuk melihat dengan teleskop apa yang terjadi di wilayah ini, tetapi itu lebih mudah pada panjang gelombang inframerah daripada pada panjang gelombang tampak normal karena debu tidak banyak menyerap cahaya inframerah," kata rekan penulis studi Walter Jaffe, seorang profesor astronomi Universitas Leiden.

Lubang hitam supermasif Bima Sakti, yang memiliki massa 4 juta kali lebih besar dari matahari, saat ini "cukup tenang," kata Gamez Rosas, tetapi sebelumnya mungkin lebih aktif seperti Messier 77.

Gamez Rosas menyatakan kepuasannya mempelajari inti galaksi aktif.

"Banyak yang merupakan ketertarikan murni dengan ledakan dalam skala raksasa, dan tantangan untuk mencoba menjelaskannya dengan apa yang kami pikir kami ketahui tentang fisika," kata Gamez Rosas.

"Ada juga tantangan untuk mencoba membangun dan mengoperasikan teleskop untuk membuat gambar benda-benda ini begitu jauh," tambah Gamez Rosas.

"Dan ada ketenangan pikiran yang dihasilkan dari pengetahuan bahwa ada alam semesta yang besar, kompleks, dan beragam yang berjalan dengan caranya sendiri apa pun yang kita lakukan di Bumi." (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler