jpnn.com - LONDON -- Para ilmuwan berhasil mengidentifikasi empat gas buatan manusia terbaru yang berkontribusi pada penipisan lapisan ozon. Dua dari gas perusak ozon tersebut berada dalam batas mengkhawatirkan dan menimbulkan keprihatinan para ilmuwan.
"Sumber asal dari gas-gas ini masih belum diketahui. Zat ini tetap menjadi misteri," kata Dr Johannes Laube University of East Anglia, seperti dilansir BBC, Minggu (9/3).
BACA JUGA: Jangan Bertransaksi Perbankan Online Pakai Wi-fi di Kafe
Empat gas baru itu telah diidentifikasi antara lain CFC - 112, CFC112a, CFC - 113a, HCFC- 133a, CFC - 113a, merupakan agrokimia perantara untuk pembuatan piretroid, sejenis insektisida yang biasanya banyak digunakan dalam pertanian.
Sedangkan CFC - 113a dan HCFC - 133a adalah perantara dalam produksi refrigeran yang banyak digunakan selama ini. Sementara CFC - 112 dan 112a kemungkinan digunakan dalam produksi pelarut yang digunakan untuk membersihkan komponen listrik.
BACA JUGA: 25 Tahun Lahirnya World Wide Web
"Sebelumnya kekhawatiran atas meluasnya lubang ozon berasal dari penggunaan chlorofluorocarbon ( CFC ), namun gas ini telah dibatasi sejak pertengahan 1980-an," sambungnya.
Ozon yang berada di atmosfer, antara ketinggian 15 - 30 km di atas permukaan bumi , merupakan zat penting yang mampu menghalangi sinar UV berbahaya penyebab kanker pada manusia dan masalah reproduksi pada hewan.
"Kita tidak tahu darimana gas-gas baru itu dipancarkan dan ini harus diselidiki," ujarnya.
BACA JUGA: Microsoft Mulai Ganggu Pengguna XP
Para ilmuwan dari British Antarctic Survey adalah yang pertamakali berhasil menemukan lubang besar ozon di atas Antartika pada tahun 1985. Bukti sebelumnya menunjukkan gas CFC, yang diproduksi sejak 1920 dan secara luas digunakan dalam pendinginan dan sebagai propelan aerosol dalam produk seperti hairsprays dan deodoran menjadi biang keroknya.
Untungnya, aksi global dunia dengan cepat menyetujui membatasi penggunaan CFC, disusul Protokol Montreal yang membatasi zat ini pada tahun 1987. Sedangkan larangan secara global untuk memproduksinya berlaku pada 2010 silam.
Kini dengan ditemukannya bukti adanya empat jenis gas baru perusak ozon. Namun peneliti masih belum mengetahui gas itu masuk ke atmosfer dari sumber mana. "Tiga dari gas itu adalah CFC dan satu adalah hydrochlorofluorocarbon (HCFC), yang dapat merusak ozon," tegasnya.
Diperkirakan sekitar 74 ribu ton gas ini telah dilepaskan ke atmosfer. Dua dari gas perusak tersebut terakumulasi pada tingkat yang signifikan. "Kami tidak tahu di mana gas baru ini dipancarkan. Kemungkinan sumbernya termasuk bahan kimia bahan baku untuk produksi insektisida dan pelarut untuk membersihkan komponen elektronik," keluhnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Samsung Luncurkan Layanan Musik Gratis
Redaktur : Tim Redaksi