Imam Musala Sempat Berpesan pada Jemaah Sebelum Dibunuh, Pelaku Tak Disangka

Senin, 20 Februari 2023 – 08:09 WIB
Setelah mengevakuasi jenazah korban, polisi mengamankan Arif Rahman Hakim, 34, anak korban yang diduga mengalami gangguan jiwa. Foto: dok/sumeks

jpnn.com, MUARA ENIM - Seorang imam musala bernama Salahudin, 72, warga Jalan Penukal, RT 3, RW 1, Kelurahan Tungkal, Kecamatan Muara Enim, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Sabtu (18/2/2023) malam.

Korban diduga dihabisi oleh putranya sendiri, Arif Rahman Hakim (34). Hanya saja polisi masih menyelidiki dugaan tersebut.

BACA JUGA: Motif Pembunuhan Ibu Muda di Bekasi, Jangan Kaget

Sebelum ditemukan tewas Salahudin sempat bercerita kepada beberapa tetangga yang juga jemaah musala.

Dia mengaku sering dianiaya anak kandungnya, Arif Rahman. Diduga Arif Rahman melakukan hal itu akibat mengalami gangguan jiwa.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu Muda di Bekasi

Bahkan seusai salat Subuh berjemaah sebelum ia ditemukan tewas, Salahudin berpesan kepada jemaah.

Jika ia tidak datang ke musala saat salat Magrib atau Isya hari itu, maka ia minta jemaah untuk mengecek ke rumah.

BACA JUGA: Kasus Pembunuhan di Bekasi, Kombes Hengki: Kami Sudah Mengantongi Identitas Pelaku

Nah, sore harinya saat salat Magrib, ternyata Salahudin tidak datang ke musala.

Sehingga warga yang biasa salat berjemaah dengan korban sekitar pukul 18.30 WIB mengecek ke rumahnya yang bersebelahan dengan musala.

Warga pun berinisiatif mengintip ke dalam rumah melalui jendela.

Ketika itulah warga melihat korban tergeletak dengan berlumuran darah di dalam rumahnya.

Warga pun masuk ke rumah yang ternyata tidak dikunci untuk menolong korban.

Diantara warga kemudian menginformasikan kejadian itu ke Polres Muara Enim.

Malam itu juga petugas kepolisian yang datang langsung mengamankan Arif Rahman Hakim (34) yang saat itu masih berada di dalam rumah.

Salah seorang jemaah musala, Anwar mengatakan bahwa sebelum kejadian, korban meminta dicek ke rumah apabila tidak datang salat berjemaah di Musala Al-Amin.

“Itu subuh, pas magribnya ternyata memang tidak datang dan langsung dicek ternyata kejadian seperti ini,” bebernya.

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan bahwa setelah dievakuasi, jenazah Salahudin dibawa ke kamar jenazah RS HM Rabain untuk dilakukam visum dimana diduga korban meninggal akibat penganiayaan.

Korban mengalami luka di bagian kepala, diduga akibat hantaman benda tumpul.

“Pelakunya diduga merupakan anak kandungnya yakni Arif Rahman Hakim (34) yang berdasarkan keterangan saksi mengalami gangguan kejiwaan sejak di-drop out dari tempat kuliahnya,” ujarnya.

“Saat ini terduga pelaku sudah kami amankan di Mapolres Muara Enim untuk diperiksa lebih lanjut,” tuturnya.

dia melanjutkan, untuk keluarga yang lain juga belum bisa dimintai keterangan mengingat dalam kondisi sakit menahun.

“Istrinya korban terbaring, jadi kami belum bisa ambil keterangan dari pihak keluarga,” pungkasnya. (way/sumeks)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler