Imbas Ketidakpastian Tapering The Fed, Akhirnya Harga Emas Menguat

Rabu, 15 September 2021 – 06:48 WIB
Harga emas. Ilustrasi: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga Emas kembali menguat menembus level psikologis USD 1.800 pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena USD mundur setelah kenaikan inflasi AS yang lebih lambat dari perkiraan menyebabkan ketidakpastian atas jadwal Federal Reserve AS untuk mengurangi stimulus moneternya (tapering).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD 12,7 atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada USD 1,807,10 per ounce.

BACA JUGA: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Turun, Yuk Koleksi Lagi

Sehari sebelumnya, Senin (13/9), emas berjangka naik USD 2,3 atau 0,13 persen menjadi USD 1.794,40 per ounce.

Harga emas berjangka merosot USD 7,9 atau 0,44 persen menjadi USD 1.792,10 pada Jumat (10/9), setelah terangkat USD 6,5 atau 0,36 persen menjadi USD 1.800 pada Kamis (9/9), dan jatuh USD 5 atau 0,28 persen menjadi USD 1.793,50 pada Rabu (8/9).

BACA JUGA: Cek Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Yuk Borong!

"Emas sedang mempermainkan level USD 1.800 per ounce menyusul data inflasi AS yang sedikit lebih lemah dari perkiraan," kata Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank, menambahkan "latar belakang makro tetap kondusif untuk kenaikan harga lebih lanjut."

Indeks Harga Konsumen (IHK) inti AS naik tipis 0,1 persen pada Agustus, meleset dari ekspektasi untuk kenaikan 0,3 persen, dan mengakibatkan USD melemah. Itu adalah kenaikan terkecil sejak Februari dan mengikuti kenaikan 0,3 persen pada Juli.

BACA JUGA: Daftar Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Masih Bisa Borong?

"Sementara pengumuman tapering tidak mungkin sampai pertemuan FOMC November, pertemuan September akan memperkenalkan proyeksi staf, atau 'titik' untuk 2024. Titik 2024 dapat mencerminkan dua kenaikan suku bunga 2023," tambah Cooper.

Data inflasi dapat memperkuat pandangan bahwa Fed mungkin akan memperlambat langkah-langkah dukungan ekonomi dan mempertahankan suku bunga rendah. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Melesetnya (data AS) ini adalah kabar baik untuk emas, karena membuat pengumuman tapering September dari Fed lebih kecil kemungkinannya," kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 8,9 sen atau 0,37 persen, menjadi ditutup pada USD 23,885 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD 18,8 atau 1,96 persen menjadi ditutup pada USD 938,7 per ounce. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler