jpnn.com - Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan 100 dari 189 negara anggota tengah membutuhkan dana darurat untuk menahan penyebaran virus corona.
Ekonom Kepala IMF Gita Gopinath mengatakan dana darurat itu juga dibutuhkan untuk mengurangi dampak pandemi terhadap ekonomi.
BACA JUGA: Perang Melawan Corona, IMF Beri Keringanan Utang kepada 25 Negara
Dana Moneter Internasional memandang total kapasitas keuangan USD 1 triliun untuk pinjaman cukup substansial untuk membantu negara anggota dalam menangani pandemi virus corona.
Namun, sumber daya lebih lanjut diperlukan saat beban krisis mencapai puncaknya terhadap negara-negara berkembang.
BACA JUGA: IMF Berikan Keringanan Utang untuk Negara Miskin
Dia mengapresiasi langkah kreditor internasional yang menunda penagihan utang terhadap negara-negara termiskin sampai akhir tahun. Menurutnya, langkah-langkah pengurangan utang mungkin harus diperpanjang hingga 2021 karena dampak pandemi terburuk belum dirasakan di banyak negara termiskin.
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Jumat (3/4/2020) memperingatkan resesi yang lebih buruk daripada krisis keuangan global pada 2008.
BACA JUGA: Virus Corona Menggila, Republik Islam Iran Desak IMF Kucurkan Utang Rp 78,4 Triliun
"Kita sekarang dalam resesi, jauh lebih buruk daripada krisis keuangan global," kata Georgieva pada Jumat dalam konferensi pers bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencatat "dua krisis" - krisis kesehatan dan ekonomi - disebabkan oleh wabah COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah IMF.
Georgieva menekankan bahwa menyelamatkan nyawa dan melindungi mata pencaharian harus berjalan seiring ketika Virus Corona menyapu seluruh dunia.
Georgieva mengatakan IMF memobilisasi bantuan pembiayaan darurat ke negara-negara emerging markets dan negara-negara berkembang, yang terpukul keras oleh pandemi.
"Lebih dari 90 negara telah mengajukan permintaan kepada IMF untuk pembiayaan darurat," kata Georgieva, menyerukan negara-negara ini untuk memprioritaskan penggunaan pembiayaan guna membayar pekerja kesehatan, memastikan fasilitas kesehatan berfungsi dengan baik, serta mendukung orang-orang dan perusahaan yang rentan. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil