KENDARI - 57 warga Myanmar yang dievakuasi dari Baubau masih ditampung di Hotel Srikandi, Lepolepo. Dari puluhan pencari suaka itu, sudah belasan orang yang terserang sakit flu. Bahkan seorang diantaranya harus menjalani perawatan serius di Rumah Sakit (RS) akibat mengeluarkan darah dari hidung. Diduga mereka baru beradaptasi dengan cuaca di Kendari.
"Begitu dengar ada yang sakit, saat itu juga saya perintahkan anggota membawanya ke rumah sakit," kata Kepala Kantor Imigrasi Kendari, Tafsir Junaed, Jumat (27/4).
Untuk itu, pihak Imigrasi telah mempersiapkan tim medis bagi para imigran yang sakit nantinya. Hingga saat ini belum ada informasi kapan para pencari kedamaian tersebut akan dideportasi.
Hingga saat ini, belum ada kabar dari Lembaga Dunia di Jakarta. Diperkirakan warga negara Myanmar itu akan berada di Kendari hingga sebulan kedepan. Namun pihak Imigrasi Kendari tidak keberatan mengurus para Imigran Myanmar karena seluruh biaya hidup mereka telah ditanggung oleh lembaga dunia.
"Untuk menghindari warga tersebut kabur dari penginapan, Kami terpaksa memberlakukan buka tutup kamar hotel. Mungkin dalam sehari, pintu hanya bisa dibuka dua sampai tiga kali saja. Itu pun bergiliran, tidak semuanya dibuka," tandas Tafsir. (ano/cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya Ikut Promosikan Sail Morotai
Redaktur : Tim Redaksi