IMMPI Selamatkan ART Asal NTT dari Kekejaman Majikan Biadab

Selasa, 01 Agustus 2023 – 08:04 WIB
Ketua Umum Serikat Pekerja IMPPI William Yani Wea. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Serikat Pekerja Informal Migran dan Pekerja Profesional Indonesia (IMPPI) bersama Kepolisian Resort Jakarta Utara berhasil menyelamatkan seorang asisten rumah tangga (ART) yang diduga jadi korban tindak kekerasan.

Perempuan berinisial ADM itu kini berada dalam perlindungan kepolisian.

BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Anak Pinkan Dilecehkan? Rumah Jenny Rachman Didatangi Polisi

Aksi penyelamatan terjadi setelah IMPPI mendapat laporan dari salah seorang kerabat korban.

“Kami mendapatkan laporan adanya perlakuan tidak manusiawi yang dialami ADM,” ungkap Ketua Umum IMMPI William Yani, Minggu (31/7).

BACA JUGA: Impactnation Japan Festival 2023 Digelar, 6 Artis Siap Beraksi

Pihak keluarga sendiri mengetahui terjadinya tindak kekerasan dari cerita rekan kerja korban.

ART berinisial DW itu mengungkapkan perlakuan keji yang diterima ADM dari majikan mereka.

BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Denny Darko Meramal, Tante Ernie: Aku Depresi Banget

Berbekal surat kuasa dari orang tua korban yang berada di NTT, Yani dan tim melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Utara.

"Setelah mempelajari pengaduan dari SP IMPPI, pihak Polres Jakarta Utara bersedia back up," ungkap Yani.

Setelah itu, lanjut dia, IMMPI bersama sejumlah personel kepolisian meluncur ke rumah majikan ADM di wilayah Penjaringan.

Di lokasi tersebut, rombongan menemukan ADM dalam kondisi memprihatinkan.

Korban pun segera dibawa pergi oleh petugas untuk mendapat pertolongan.

"ADM tidak bisa bercerita banyak karena masih kondisi trauma. Hanya sempat cerita beberapa kali dijambak rambutnya, kerja hampir 15 jam sehari tanpa hari libur," kata Yani.

Yani mengungkapkan bahwa ADM juga pernah dipaksa tidur di gudang, dilarang keluar rumah seorang diri dan dimaki dengan bahasa kasar oleh majikannya.

Lebih memilukan lagi, selama 10 bulan bekerja di rumah itu, ADM tidak pernah sekali pun berkomunikasi dengan orang tua di kampung lantaran telepon selulernya disita agensi penyalur

“Kami mengapresiasi respons cepat kepolisian. Kini korban sudah membuat laporan polisi. Nanti polisi yang mendalami dugaan itu,” pungkas Yani.(dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler