INACA Ajak Industri Penerbangan Ambil Langkah Taktis

Jumat, 26 Oktober 2018 – 04:32 WIB
Beberapa pesawat sedang terparkir. Foto Ilustrasi/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Assosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) menggelar Rapat Umum Anggota 2018, dengan mengangkat tema Managing The Dynamic Challenges in the (National) Aviation Industry.

INACA menyerukan agar para pelaku dan regulator industri penerbangan mengambil langkah antisipatif dalam menjamin kesinambungan bisnis usaha penerbangan.

BACA JUGA: INACA Tinjau Layanan AirNav Cabang Surabaya dan Makassar

"Menghadapi situasi menantang tersebut, baik maskapai penerbangan maupun pemerintah harus seksama mengambil langkah taktis dan antisipatif untuk menjamin sustainability bisnis usaha penerbangan," ujar Ketua INACA Ari Askhara di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, (25/10). 

Ari menuturkan, dibutuhkan sinergi solid antara anggota INACA menuju operational excellence dengan komitmen masing-masing maskapai, lembaga, dan pemerintah.

Di samping itu, INACA selaku pelaku industri penerbangan Indonesia sangat dituntut untuk terus melakukan pembenahan yang menempatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan sebagai aspek yang paling utama.

"Kami berharap kegiatan ini akan menghasilkan pemikiran dan masukan-masukan yang bermanfaat dalam mengatasi periode turbulensi ini, sekaligus mempersiapkan diri menghadapi tantangan industri penerbangan nasional di masa mendatang," tutur Ari.

Menurut Ari, Indonesia saat ini menjadi negara terbesar yang menguasai pangsa pasar aviasi di ASEAN mengingat pertumbuhan industri penerbangan Indonesia selalu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sekitar 9 persen.

Kemudian, adanya sejumlah pengembangan infrastruktur bandara yang dilaksanakan pada tahun berjalan 2017-2018 tentunya juga berdampak langsung dan memiliki pengaruh positif terhadap jumlah traffic di industri penerbangan nasional.

Pertumbuhan tersebut seharusnya bisa menjadi modal Indonesia untuk memperbesar peran industri transportasi udara bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, ditambah lagi dengan adanya kesepakatan keterbukaan pasar udara antarnegara ASEAN.

Industri penerbangan menjadi suatu tumpuan, di mana mayoritas pergerakan sektor wisata didominasi oleh aviasi, dimana maskapai penerbangan Indonesia mendukung konektivitas dan pariwisata Indonesia.

"Karena setiap jaringan kita akan memberikan makna dan nilai tambah khususnya bagi destinasi-destinasi pusat wisata dan pusat ekonomi baru," tambah Ari.

Standar keselamatan penerbangan Indonesia juga berperan terhadap peningkatan industri aviasi. Hasil audit keselamatan penerbangan Indonesia mampu mencapai 81,1 persen, di mana Indonesia menduduki peringkat ke dua keselamatan penerbangan di ASEAN.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler