"Masih banyak peluang. Tentu kami sangat berhati-hati memasarkan produk di Eropa, tapi di tempat-tempat lain ekonomi tumbuh dengan baik. Kawasan itu antara lain adalah Cina, Indonesia, Malaysia atau Amerika Serikat," kata Enrico Galliera, direktur komersial Ferrari, seperti dikutip Bangkokpost, Senin (24/12).
Sepanjang 2011, dengan angka penjualan hingga 7000 unit membuat Ferrari mencatat pencapatan USD 2,6 miliar. Angka itu merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Ferrari.
Selain memusatkan perhatian ke pasar Asia, Ferrari juga menawarkan edisi khusus yang memungkinkan pembeli memesan mobil sesuai selera mereka. Fasilitas ini membuat calon pembeli bisa memilih disain interior dan kelengkapan tambahan, seperti sistem Hi-Fi dan layar sentuh.
Dari sisi teknologi, Ferrari juga akan mengembangkan model hibrida dalam upaya membuat mobil ini lebih ramah lingkungan, tanpa harus mengorbankan kemampuan kendaraan untuk dipacu dengan cepat.
Rencananya, Ferrari versi hibrid akan dilempar ke pasar dalam beberapa bulan ke depan, terutama untuk konsumen yang ingin merasakan pengalaman mengendarai mobil Formula 1 tapi dengan emisi lebih baik dibandingkan mobil-mobil sport lain. "Kita juga telah berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 30 persen," katanya.(Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AirAsia Buka Lagi Rute Solo-Kuala Lumpur
Redaktur : Tim Redaksi