Incar Sektor UKM, Daihatsu Luncurkan Jagoan Terbaru

Jumat, 11 November 2016 – 08:20 WIB
Ilustrasi. Foto: Daihatsu

jpnn.com - JAKARTA – Prinsipal otomotif optimistis, kondisi perekonomian nasional kembali membaik dalam waktu dekat.

Perbaikan kondisi perekonomian diyakini mendorong penjualan kendaraan komersial.

BACA JUGA: Wings Air Buka Rute ke Sumut dan Nusa Tenggara

Saat ini, pasar kendaraan komersial dalam negeri belum menunjukkan iklim yang menggembirakan.

’’Kami sudah melihat sejumlah kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, termasuk tax amnesty. Semua ini akan memperbaiki ekonomi Indonesia. Paling tidak (hasilnya, Red), terasa tahun depan,” tutur Deputy Chief Executive PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Supranoto Tirtodidjojo kemarin (10/11).

BACA JUGA: Lotte Mart Bidik Pasar Menengah ke Atas

Dia membenarkan bahwa kondisi perekonomian belum menunjang penjualan kendaraan komersial.

Namun, pihaknya melihat perkembangan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.

BACA JUGA: Sektor Komoditas Topang Pertumbuhan Ekonomi

”Pasar pikap paling potensial. Apalagi, sekarang banyak UKM (usaha kecil dan menengah, Red) baru,” ujarnya.

Marketing Director ADM Amelia Tjandra mengakui, salah satu pertimbangan dalam mematok harga adalah daya beli masyarakat.

Daihatsu memutuskan mematok harga Hi-Max di bawah Gran Max.

”Kalau Gran Max bisa memimpin pasar di kelasnya, kami yakin Hi-Max juga bisa menguasai pasar,” ucapnya.

Salah satu strategi yang diterapkan adalah menggandeng perusahaan pembiayaan (leasing) yang menawarkan uang muka (down payment) rendah dan cicilan ringan.

Sebab, penjualan pikap 90 persen berupa kredit.

”Target penjualan 250 unit per bulan. Kami memang low profile. Dulu target Ayla 3.000, tapi terjual 5.000 unit per bulan,” ungkapnya.

Daihatsu Hi-Max menggunakan mesin 1.000 cc yang sama dengan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) Daihatsu Ayla.

Namun, hingga kini, belum ada aturan tentang LCGC segmen komersial.

”Kami memilih mesin ini karena handal dan irit bahan bakar. Sangat cocok untuk mendukung operasionalisasi bisnis UKM,” tuturnya. (wir/c18/agm/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wuihhh! Pemerintah Targetkan USD 130 Juta dari Ekonomi Digital


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler