INDEF Beberkan Faktor Pemicu Generasi Milenial Ogah Beli Mobil

Jumat, 06 November 2020 – 03:25 WIB
Ilustrasi kegiatan jual-beli mobil Toyota. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Institute of Economic and Development (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan beberapa faktor membuat generasi muda yang mencakup milenial dan generasi Z enggan membeli kendaraan pribadi.

Ia menyebutkan, generasi yang akrab dengan teknologi itu mampu memanfaatkan gawai dan teknologi di dalamnya untuk beraktivitas, termasuk dalam lingkup transportasi, seperti layanan transportasi daring.

BACA JUGA: Komentari Rencana KPK Beli Mobil Dinas, BW Pakai Kata Sesat

"Generasi milenial cenderung beralih dari memiliki mobil pribadi ke pemanfaatan transportasi online seperti Gojek dan Grab," kata Bhima melalui seminar daring, Jumat.

"Menurut mereka, ini lebih masuk akal dibandingkan harus membeli mobil, dengan adanya biaya-biaya tambahan seperti harus membayar parkir, hingga melakukan perawatan dan membeli suku cadang kendaraan (ketika diperlukan)."

BACA JUGA: Dokter Daniel Meninggal Dunia di Dalam Kamar Mandi, Kami Turut Berduka

Lebih lanjut, ia menyebutkan generasi milenial didominasi pekerja muda yang lebih memilih untuk tinggal di indekos yang dekat dengan kantor untuk menghemat pengeluaran transportasi.

Mengutip data dari GAIKINDO, Bhima mengatakan penjualan mobil kian melambat saat pandemi.

BACA JUGA: Warga di Negara Ini Ogah Beli Mobil Baru

Tercatat hanya 372.046 unit kendaraan pribadi dan niaga yang terjual sampai September 2020.

Angka itu jauh dari capaian tahun sebelumnya yang membukukan sebanyak 755.094 unit terjual.

Penjualan kendaraan pribadi (personal vehichle/PV) pada periode Januari-September 2020 adalah sebanyak 278.240 unit saja, turun 51 persen bila dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya 579.031 unit.

Bhima melanjutkan, ada faktor umum yang mempengaruhi anjloknya penjualan mobil di tahun ini.

"Penjualan kendaraan pribadi masih terkontraksi seiring mobilitas kelas menengah dan atas yang rendah selama pandemi," ujar dia.

Ditambah dengan masih belum jelasnya kapan pandemi berakhir, Bhima berharap sektor otomotif layaknya dengan sektor industri lain bisa beradaptasi agar mampu bertahan dan pulih dalam waktu dekat. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler