jpnn.com - SEMARANG - Indeks kebahagiaan warga Jawa Tengah terus meningkat selama dipimpin Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Hal ini tergambar dalam survei yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
BACA JUGA: Indeks Kebahagiaan Warga Jateng Naik Terus Selama Dipimpin Ganjar
Dalam tiga kali survei yang dihelat BPS pada 2014, 2017 dan 2021, indeks kebahagiaan warga Jateng meningkat cukup signifikan.
Pada 2014, indeks kebahagiaan Jateng tercatat 67,81 poin.
BACA JUGA: Ganjar Sejati Perkuat Potensi Pemasaran Melalui Pelatihan Digital Marketing
Kemudian, pada 2017 naik menjadi 70,92 poin.
Selanjutnya, pada 2021 indeks kebahagiaan Jateng mencapai 71,73 poin.
BACA JUGA: Ganjar Optimistis Santriwati Bisa Songsong Indonesia Emas 2045
Indeks kebahagiaan 2017-2021 diukur menggunakan tiga dimensi, yakni kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect), dan makna hidup (eudaimonia).
Sementara, pada 2024, indeks kebahagiaan hanya diukur menggunakan satu dimensi, yaitu kepuasan hidup.
Indeks kebahagiaan Jateng berada di atas rata-rata indeks kebahagiaan nasional yang di angka 71,49 poin.
Indeks kebahagiaan nasional ini juga meningkat dari survei tahun sebelumnya (2017) yang berada di capaian 70,69 poin.
Meski secara nasional meningkat, indeks kebahagiaan pada 10 provinsi di Indonesia justru menurun.
Di antara 10 provinsi yang indeks kebahagiaannya menurun, antara lain, DKI Jakarta, Bali dan DI Yogyakarta.
Padahal, pada 2014 dan 2017, DI Yogyakarta selalu menempati posisi teratas indeks kebahagiaan dari lima provinsi lain di Pulau Jawa.
Pada 2021, indeks kebahagiaan DI Yogyakarta berada pada 71,70 poin.
Sementara, pada 2017 indeks kebahagiaan DIY berada di angka 72,93 poin, dan pada 2014 adalah 70,77 poin.
Hal serupa terjadi pada DKI Jakarta, yang mana indeks kebahagiaannya menurun.
Pada 2021, indeks kebahagiaan DKI Jakarta ialah 70,68 poin.
Angka ini menurun dibandingkan pada survei 2017, yang berada pada 71,33 poin.
Sementara, indeks kebahagiaan Bali pada 2021 hanya berada di angka 71,44 poin.
Menurun dibandingkan pada survei 2017 yang mencapai 72,48 poin.
Ganjar Pranowo mengatakan meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat merupakan hasil sinergi banyak pihak, bukan keberhasilan kinerja pemerintah semata.
Menurut dia, meningkatnya indeks kebahagiaan Jateng tidak terlepas dari peran masyarakat itu sendiri.
Dia mengatakan ketika masyarakat dapat hidup dengan aman, damai, dan tenteram, maka hal itu secara otomatis meningkatkan poin indeks kebahagiaan.
"Itu semua karena masyarakat, ya, kalau masyarakat bisa ayem, tentrem begitu, indeks kebahagiaannya akan naik. Kalau saya, hal yang penting kalau kita komunikasi dengan masyarakat sama-sama saling jaga perasaan saja," kata Ganjar belum lama ini.
Selain itu, suasana kehidupan masyarakat Jateng yang saling tolong menolong juga berpengaruh besar.
Sebab, dengan sikap itu kehidupan sosial masyarakat menjadi makin nyaman.
"Kalau ada kesulitan di masyarakat, tetangga kiri dan kanan itu membantu. Itu yang membuat masyarakat merasa nyaman," ungkap mantan wakil ketua Komisi II DPR itu.
Sejumlah program inovatif Ganjar mendukung tercapainya indikator yang diukur dalam survei indeks kebahagiaan.
Di antara program itu, yakni Jogo Tonggo, Jogo Konco, SPP sekolah gratis, padat karya.
Melalui Jogo Tonggo, Ganjar menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
Program Jogo Konco lebih menyasar remaja dan kalangan muda.
Program Tuku Lemah Oleh Omah, juga membuat masyarakat kecil terbantu untuk memiliki tempat tinggal.
Oleh karena itu, kepuasan hidup, perasaan tentram, dan makna hidup, mereka meningkat di era kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi