Indocement Investasi Rp 3,1 Triliun

Kamis, 14 Maret 2013 – 07:53 WIB
JAKARTA - Besarnya konsumsi semen dalam proyek infrastruktur di tanah air, memacu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk untuk memperbesar kapasitas produksi. Setidaknya, tahun ini emiten dengan kode INTP itu menganggarkan belanja modal (capital expenditure) mencapai USD 320 juta (sekitar Rp 3,1 triliun) untuk kepentingan ekspansi perseroan.

Direktur Keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tju Lie Sukanto mengatakan, sebagian dari dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik semen baru. Saat ini, total kapasitas produksi semen perseroan mencapai 18.6 juta ton.

"Kami tengah melakukan studi akhir dalam pembangunan dua pabrik semen baru. Kapasitas produksi masing-masing pabrik bisa mencapai 2,5 juta ton," ungkapnya saat pemaparan publik, Rabu (13/3).

Ia menambahkan, saat ini perseroan yang dikenal dengan produk Semen Tiga Roda, ini juga sedang merencanakan proyek pabrik semen pada lokasi yang sudah ada (brownfield), berkapasitas 4,4 juta ton per tahun di Citereup. Selain itu, masih di lokasi yang sama, perseroan juga akan membangun pabrik penggilingan (cement mill), dengan kapasitas produksi 1,9 juta ton per tahun. Tju Lie menyebutkan, proyek brownfield menyerap pundi-pundi finansial internal Indocement mencapai Rp 5,5 triliun hingga Rp 6,5 triliun.

Tercatat, penjualan semen Indocement di pasar domestik menembus 17,9 juta ton pada 2012, atau tertinggi dalam sejarah sejak 2005, atau naik 16,1 persen dari 2011 yang sebesar 15,4 juta ton. Sebaliknya, volume penjualan ekspor Indocement anjlok 84,5 persen. Pada 2011, ekspor Indocement mencapai 600 ribu ton setahun, sementara pada 2012 angkanya melorot menjadi 100 ribu ton. "Kami fokus ke permintaan konsumsi semen domestik, yang pada tahun lalu mencapai 54,97 juta ton," ujarnya.

Merujuk data laporan keuangan, sepanjang 2012, perseroan mencatatkan kenaikan total liabilitas menjadi Rp 3,33 triliun, dari sebelumnya Rp 2,41 triliun pada 2011. Sedankan ekuitas naik menjadi Rp 19,41 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 15,73 triliun. Disebutkan, tahun ini perseroan juga akan menambah batching plant, hingga truk mixer baru, yang berkontribusi meningkatkan pangsa pasar perseroan dalam bisnis beton siap pakai. (gal/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bali Nyepi, AP I Kehilangan Pendapatan Rp 1,5 Miliar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler