jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan crypto exchange asli Indonesia, Indodax menyalurkan donasi untuk Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam.
Kegiatan donasi itu dilaksanakan di kantor Wahid Foundation dan merupakan hasil kolaborasi antara Indodax dan platform crowdfunding Ayobantu.com.
BACA JUGA: Woilo, Aplikasi Karya Anak Bangsa Hadirkan Fitur NFT, Keren
Donasi senilai total ratusan juta rupiah didapatkan dari hasil lelang NFT lukisan diri Oscar Darmawan yang dilukis langsung oleh Ibu Yenny Wahid selaku direktur Wahid Foundation dan pendiri Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan pembuatan lukisan itu diawali ketika Oscar berkunjung ke pembukaan Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam di Sleman.
BACA JUGA: Fakta Baru Kasus Kematian Brigadir J, Banyak Tidak Sesuai, Bikin Kaget!
“Beberapa waktu lalu, Yenny Wahid sempat melukis saya dan saya sangat-sangat excited. Ketika lukisannya sudah jadi, saya terpikir untuk mengubahnya menjadi suatu aset digital NFT, memasarkannya di platform marketplace NFT ternama lalu melelang nya," tutur Oscar dalam siaran pers, Sabtu.
"Uang hasil lelang pun saya gunakan untuk donasi ke Pesantren Programmer Qoryatussalam."
BACA JUGA: Indodax Trading Fest 2022 Tawarkan Hadiah Miliaran Rupiah
Dalam pengimplementasiannya, Indodax dibantu oleh Ayobantu.com untuk mengelola pelelangan NFT sampai terkumpul dana sebesar ratusan juta rupiah.
“Kami antusias untuk dapat terlibat dalam acara pelelangan NFT yang diinisiasi oleh Indodax. Indodax berhasil menunjukkan bahwa NFT lebih dari sekadar aset digital yang layak dikoleksi, tetapi mampu memberikan dampak yang lebih luas pada masyarakat," ucap CEO Ayobantu, Agnes.
Pada kesempatan lain, Direktur Wahid Foundation dan Pendiri Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam, Yenny Wahid sangat mengapresiasi yang dilakukan oleh Indodax dalam pemanfaatan teknologi blockchain dan kripto untuk kegiatan sosial.
“Donasi ini akan didayagunakan untuk mengoptimalkan lingkungan pembelajaran santri-santri Pesantren Qaryatussalam agar lebih kondusif dan lebih membangkitkan daya kreatif."
"Dengan tambahan sumber daya, santri-santri akan didorong untuk membangun proyek mereka sendiri, baik secara individual maupun kolektif," imbuh Yenny Wahid.
Dia menambahkan sejak awal berdirinya pondok pesantren ini tidak hanya mencetak lulusan yang ahli dalam ilmu agama, tetapi juga menghadirkan pelatihan dan pembelajaran di bidang IT untuk santriwati. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indodax Resmi Hapus Terra LUNA, Bagaimana Nasib Investor?
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha