jpnn.com, JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan pekerjaan rumah atau PR besar pengembang aset kripto lokal.
"Nilai dari suatu aset kripto akan bergantung dari kegunaan token itu sendiri dan tentu ini akan mempengaruhi jumlah penggunanya nantinya," kata Oscar seperti dikutip dari Antara, Sabtu (15/1).
BACA JUGA: Sasar Pertumbuhan Literasi Kripto di Kalangan Pemuda, Tokocrypro Gandeng Amartha Hangtuah
Menurutnya, aset kripto lokal yang hanya akan bertahan adalah aset kripto yang memiliki beberapa kriteria.
Adapun kriteria itu seperti jumlah pengguna yang banyak, komunitas yang solid dan kuat, volume transaksi yang besar, ekosistem yang baik dan memiliki kegunaan.
BACA JUGA: Keyakinan Investor Mulai Pulih, Ethereum dan Kripto Memelesat
Jika kriteria itu terpenuhi maka dapat bertahan dan bahkan bisa bersaing dengan kripto luar negeri.
"Aset kripto sangat bergantung pada utilitas atau fungsi, maka para developer tersebut akan menghadapi persaingan yang ketat bukan hanya di kancah lokal namun juga di luar negeri," bebernya.
BACA JUGA: Akhir Pekan 10 Aset Kripto Menguat, Ini Daftarnya
Kendati demikian, dia menilai pengembang atau developer aset kripto dalam negeri tidak kalah inovatif dari developer aset kripto luar negeri.
Banyak developer blockchain dari Indonesia yang mengembangkan dan membuat aset kripto sendiri selama beberapa tahun terakhir seiring dengan tren investasi aset kripto yang memang sedang "booming".
Oscar mengatakan pada 2022 dan tahun-tahun mendatang, akan ada banyak “karya anak bangsa” yang bermunculan, yang menandakan bahwa Indonesia semakin terbuka dengan ekosistem ekonomi digital.
"Dengan perkembangan teknologi yang terus menerus, saya sangat mengapresiasi inovasi dari para developer token kripto dalam negeri yang turut ambil bagian sebagai pengembang token kripto asli Indonesia, sehingga developer dalam negeri tidak kalah inovatif dengan developer luar yang sudah lebih dulu mengembangkan token kripto," ujar Oscar.
Namun, dari sisi investor atau trader, Oscar Darmawan mengingatkan bahwa mereka harus memiliki pikiran yang terbuka dengan informasi-informasi baru. Mereka juga perlu untuk melihat bagaimana aset kriptodalam negeri tersebut sehingga tidak salah berinvestasi nantinya.
"Perlu mempelajari whitepaper nya, siapa orang orang dibalik pembuatan aset kripto tersebut, kapan dibuatnya, apa tujuannya, bagaimana potensi dan prospek kedepannya apakah akan ada event atau pengembangan ke depannya, apakah aset kripto tersebut memiliki potensi scam atau tidak. Serta harus memastikan likuiditas kripto tersebut sehingga mudah untuk diperjualbelikan," ujar Oscar.
Indodax menilai, aset kripto yang bagus dapat dilihat dari kapitalisasi pasarnya, karena menunjukkan jumlah investor.
"Jadi, tetap harus diperhatikan secara seksama. Bursa kripto juga akan dibangun sebentar lagi, jadi ini juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan perlindungan kepada investor," tegas Oscar. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia