JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan Indonesia akan membangun Pusat Kebudayaan Indonesia di Dili, Timor Leste. Hal ini disampaikan ketika Presiden ketika menerima Presiden Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Taur Matan Ruak di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/6).
Saat acara penyambutan kunjungan kenegaraan, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono yang memakai kebaya berwarna ungu muda. Sedangkan Presiden Taur Matan Ruak didampingi Ibu Negara Isabel Da Costa Ferreira yang memakai setelan berbahan kain tenun warna merah khas Timor Leste.
"Dengan dukungan dari Pemerintah Timor-Leste, Indonesia akan membangun pusat kebudayaan di Dili. Ini penting agar kedua bangsa memiliki hubungan baik karena saling mengenal budaya masing-masing, dan ini akan meningkatkan kedekatan kedua rakyat Timor Leste dan Indonesia," kata Presiden SBY saat membawakan sambutan.
Dalam pertemuan kedua kepala pemerintahan itu, Indonesia-Timor Leste telah menyepakati kerjasama di bidang ekonomi dan pembangunan, yaitu di bidang perdagangan, investasi, dan pertanian, perikanan, kehutanan, dan perhubungan. Kerja sama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh pejabat kedua negara disaksikan oleh Presiden SBY dan Presiden Taur Matan Ruak.
Di bidang ekonomi, kerjasama perdagangan kedua negara telah membukukan peningkatan sebesar 27,68% pada periode 2008-2012, hingga mencatat total volume perdagangan sebesar 258,8 juta dollar AS pada tahun 2012. "Kami berharap tahun 2016 bisa kami tingkatkan mencapai 300 juta dollar AS," kata Presiden SBY.
Di bidang investasi, menurut Presiden, kerja sama kedua negara juga terus berkembang yang ditandai dengan investasi dan kegiatan usaha kalangan BUMN Indonesia di Timor Leste.
Kerja sama di bidang pertanian pertanian, perikanan dan kehutanan juga terus tumbuh. Sedang di bidang perhubungan, kata Presiden SBY, Indonesia terus meningkatkan terutama kerja sama transportasi udara.
"Dengan demikian akan lebih banyak lagi peluang yang dapat kami dapatkan dalam kerja sama di bidang ekonomi maupun kerja sama lainnya," jelas Presiden.
Presiden SBY menambahkan, Indonesia - Timor Leste juga menjalin kerja sama teknis dan pembangunan kapasitas, serta kerja sama perbatasan. "Tiga titik yang ingin kami tuntaskan, satu sudah selesai, tinggal dua. Mudah-mudahan pada saatnya nanti akan selesai, dan kita memiliki kerja sama perbatasan yang baik, sehingga memungkinkan kedua belah pihak untuk hidup berdampingan secara damai, dan juga mendapatkan manfaat sosial dan ekonomi," katanya.
Pemerintah, kata Presiden, saat ini juga terus mendorong peningkatan kerja sama orang per orang, baik di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga. Sementara kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, kata Presiden, kalangan perwira Timor Leste telah secara aktif berpartisipasi dalam Forum Jakarta Internasional Defence Dialog. "Kami ingin industri pertahanan Indonesia meningkatkan kerja sama dengan Timor Leste," katanya. (flo/jpnn)
Saat acara penyambutan kunjungan kenegaraan, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono yang memakai kebaya berwarna ungu muda. Sedangkan Presiden Taur Matan Ruak didampingi Ibu Negara Isabel Da Costa Ferreira yang memakai setelan berbahan kain tenun warna merah khas Timor Leste.
"Dengan dukungan dari Pemerintah Timor-Leste, Indonesia akan membangun pusat kebudayaan di Dili. Ini penting agar kedua bangsa memiliki hubungan baik karena saling mengenal budaya masing-masing, dan ini akan meningkatkan kedekatan kedua rakyat Timor Leste dan Indonesia," kata Presiden SBY saat membawakan sambutan.
Dalam pertemuan kedua kepala pemerintahan itu, Indonesia-Timor Leste telah menyepakati kerjasama di bidang ekonomi dan pembangunan, yaitu di bidang perdagangan, investasi, dan pertanian, perikanan, kehutanan, dan perhubungan. Kerja sama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh pejabat kedua negara disaksikan oleh Presiden SBY dan Presiden Taur Matan Ruak.
Di bidang ekonomi, kerjasama perdagangan kedua negara telah membukukan peningkatan sebesar 27,68% pada periode 2008-2012, hingga mencatat total volume perdagangan sebesar 258,8 juta dollar AS pada tahun 2012. "Kami berharap tahun 2016 bisa kami tingkatkan mencapai 300 juta dollar AS," kata Presiden SBY.
Di bidang investasi, menurut Presiden, kerja sama kedua negara juga terus berkembang yang ditandai dengan investasi dan kegiatan usaha kalangan BUMN Indonesia di Timor Leste.
Kerja sama di bidang pertanian pertanian, perikanan dan kehutanan juga terus tumbuh. Sedang di bidang perhubungan, kata Presiden SBY, Indonesia terus meningkatkan terutama kerja sama transportasi udara.
"Dengan demikian akan lebih banyak lagi peluang yang dapat kami dapatkan dalam kerja sama di bidang ekonomi maupun kerja sama lainnya," jelas Presiden.
Presiden SBY menambahkan, Indonesia - Timor Leste juga menjalin kerja sama teknis dan pembangunan kapasitas, serta kerja sama perbatasan. "Tiga titik yang ingin kami tuntaskan, satu sudah selesai, tinggal dua. Mudah-mudahan pada saatnya nanti akan selesai, dan kita memiliki kerja sama perbatasan yang baik, sehingga memungkinkan kedua belah pihak untuk hidup berdampingan secara damai, dan juga mendapatkan manfaat sosial dan ekonomi," katanya.
Pemerintah, kata Presiden, saat ini juga terus mendorong peningkatan kerja sama orang per orang, baik di bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga. Sementara kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, kata Presiden, kalangan perwira Timor Leste telah secara aktif berpartisipasi dalam Forum Jakarta Internasional Defence Dialog. "Kami ingin industri pertahanan Indonesia meningkatkan kerja sama dengan Timor Leste," katanya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri LH Singapura Temui Balthasar Kambuaya
Redaktur : Tim Redaksi