jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan membantu Namibia dalam mengatasi permasalahan lahan kering. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di sela-sela melepas kepergian Presiden Namibia Hage Gottfried Geingob kembali ke negaranya dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (1/9).
"Kami akan membangun kerja sama ke depan, khususnya pertanian yaitu bagaimana mengubah lahan kering menjadi produktif. Bagaimana mengangkat planting index-nya menjadi dua kali lipat. Sama seperti di Indonesia," kata Amran.
BACA JUGA: Banggai Kepulauan Tambah Areal untuk Tanam Jagung
Menurut Amran, Indonesia sangat berpengalaman mengubah lahan kering menjadi lahan produktif untuk pertanian. Amran mengklaim, lahan yang berproduksi hari ini, 50 persennya berasal dari lahan kering.
"Nah, sekarang kami ingin membangun embung, sumur dangkal dan sumur dalam. Mereka juga tertarik (sistem) ini," kata dia.
BACA JUGA: Audit Independen Produksi Ayam Ras 2018 Nasional Surplus
Lebih lanjut kata Amran, negara di Afrika bagian selatan itu juga ingin belajar tentang cara peningkatan produktivitas komoditas pertanian Indonesia. Presiden Namibia, lanjut Amran, sangat tertarik dengan capaian Indonesia yang berhasil menekan semua keran impor.
"Khususnya beras dan jagung. Itu dianggap luar biasa. Namibia penduduknya dua juta Lebih tapi masih mengimpor dari negara lain. Nah, kami akan membangun kerja sama ke depan," pungkas Amran. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Padi Rawa Siap Panen Pada Hari Pangan Sedunia 2018
BACA ARTIKEL LAINNYA... Padi Rawa Siap Panen di Hari Pangan Sedunia 2018
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga