jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menilai pemerintah seharusnya bisa meyakinkan pihak Arab Saudi, sehingga mengizinkan jemaah haji asal Indonesia dapat menunaikan ibadah umrah.
Menurut Syarief Hasan, pemerintah perlu melakukan komunikasi secara intensif dengan pemerintah Arab Saudi.
BACA JUGA: Ketersediaan Vaksin Jauh Melampaui Target Vaksinasi, Sudah Sebegini
Pasalnya, Saudi mengumumkan kapasitas jemaah yang diizinkan umrah dan salat di Masjidil Haram bertambah, dari semula 70 ribu menjadi 100 ribu per hari.
Hal tersebut berdasarkan berita yang dimuat Saudi Gazette.
BACA JUGA: Jumlah Penerima Vaksin COVID-19 Ternyata Sudah Banyak Banget, Sebegini
Dikonfirmasi dari Konsul Jenderal KJRI Jeddah, jemaah asal Indonesia memang belum diizinkan umrah dan beribadah di masjidil haram sampai sekarang.
Kemungkinannya karena Arab Saudi masih menganggap situasi COVID-19 di Indonesia belum melandai sehingga belum mendapatkan izin.
BACA JUGA: Gerindra Akhirnya Menyatakan Sikap atas Usulan Pemerintah ini
"Kebijakan seperti ini seharusnya bisa dikomunikasikan dengan pihak Saudi sehingga jemaah asal Indonesia dapat kembali beribadah dan melaksanakan umrah di Masjidil Haram," ujar Syarief Hasan dalam keterangannya, Minggu (3/10).
Syarief Hasan menilai, Saudi Arabia akan sangat mempertimbangkan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Indonesia juga berkepentingan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Sehingga, pemerintah harus terus melakukan lobi dengan intensif Pemerintah Saudi."
"Selama ini Pemerinrah Indonesia dapat menurunkan angka penularan COVID-19 secara signifikan sekali."
"Seharusnya data tersebut ditunjukkan kepada Pemerintah Saudi, sehingga menjadi penguat agar jemaah asal Indonesia mendapatkan izin melaksanakan umrah," katanya.
Politikus Senior Partai Demokrat ini juga mengaku heran dengan data COVID-19 di Indonesia.
"Pemerintah selama ini mengeklaim telah berhasil menurunkan COVID-19. Namun masih banyak negara, termasuk Arab Saudi belum mempercayainya yang dibuktikan dengan belum memberi izin umrah."
"Ini karena data kematian yang sekali pun sudah menurun, namun tracing dan testing juga menurun, sehingga harus didorong tes kembali ditingkatkan agar tidak ada lagi kasus COVID-19 dan angka kematian dapat ditekan," pungkas Syarief.(**/JPNN)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang