Indonesia Butuh Pemimpin Berkarakter

Rabu, 26 Juni 2013 – 16:29 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto mengatakan Indonesia butuh pemimpin yang berkarakter agar terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Menurutnya, tanpa adanya pemimpin yang bisa melindungi rakyatnya maka Indonesia tetap akan menjadi bangsa yang terbelakang.

“Namun pada era globalisasi seperti ini, apakah kita sudah mampu untuk menjadi diri sendiri di negara ini? Sebab jika kita perhatikan hampir semua produk yang kita gunakan adalah produk asing, maka dibutuhkan karakter yang kuat untuk mampu merubah keadaan ini," kata Wiranto saat menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional Pendidikan Karakter bertemakan "Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Bangsa" yang diadakan di Gedung Sertifikasi Guru Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (26/6).

Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia atau Human Development Index (HDI) pada 14 Maret 2013 jauh berada di peringkat 121 dari 185 negara.

Sementara Indeks Persepsi Korupsi yang diluncurkan Transparency International (TI), posisi Indonesia berada di urutan 118 dari 176 negara dengan skor indeks 32. Dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan bawah. Posisi Indonesia bahkan di bawah Malaysia, Thailand dan Filipina.

Wiranto mengatakan untuk keluar dari lingkaran ini dibutuhkan adanya pemimpin yang memiliki karakter yang kuat. "Jika manusia mampu berfikir dan berekspresi sesuai dengan hati nuraninya, bisa di pastikan akan muncul perilaku yang sesuai pula dengan hati nuraninya, kemudian muncul kebiasaaan dan akhirnya akan menjadi karakter yang berhati nurani,” katanya.

Sementara itu, Rektor UNJ Prof Bejo Suyanto menegaskan bahwa pembentukan karakter itu karena kebiasaan. Kata dia, kebiasaan baik akan menjadi ciri sesorang, itulah yang menjadi karakter dan orang berkarakter pasti memiliki hati nurani yang bersih dan prinsip dalam hidup.

“Jika kita renungkan Sumpah Pemuda 85 tahun yang lalu, mereka telah mencontohkan karakter berbangsa yang luar biasa, serta memiliki visi yang luar biasa untuk membangun indonesia seharusnya jika hal tersebut terus dibangun seharusnya negara kita bisa menjadi bangsa yang kuat,” Ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Pasca Sarjana UNJ, Prof. Djaali. Ia menyebutkan bahwa bangsa Indonesia memang sudah terlalu lama terjebak pada pendidikan pengetahuan, maka harus dibuat pendidikan yang proporsional antara intelektual, karakter dan keterampilan.

“Karakter tercermin dari perilaku, perilaku mulia merupakan hasil interaksi edukatif yang terbentuk di lingkungan pendidikan, maka dibutuhkan pendidikan yang efektif untuk membangun karakter bangsa Indonesia,” pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tampung Cendra Mata, SBY Disarankan Bangun Museum

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler