jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Rekonsiliasi Masyarakat Indonesia Heikal Safar mendukung upaya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencari personel-personel baru yang memiliki jiwa pengabdian yang tulus kepada masyarakat, berani dan jujur.
Harapannya, personel polisi baru bisa meneladani tokoh Kepolisian Nasional Almarhum Jenderal (purn) Polri Hoegeng Iman Santoso.
BACA JUGA: KNPI DKI Jakarta Usulkan Jenderal Hoegeng Jadi Pahlawan Nasional
Menurut Heikal Safar, langkah konkret positif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentunya sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Kapolri menjelaskan akan menggelar Hoegeng Award 2022.
BACA JUGA: Kapolri Ungkap Ribuan Polsek yang Tak Bisa Lagi Menyidik Kasus, Ini Tugasnya Sekarang
Kegiatan itu untuk mencari sosok polisi inspiratif Hoegeng Baru masa kini, demi tegaknya keadilan hukum.
"Maka oleh karena itu saya sebagai Sekjen Rekat Indonesia sangat mendukung sepenuhnya langkah positif Kapolri mencari Hoegeng baru masa kini demi tegaknya keadilan hukum tidak tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas," kata Heikal di Jakarta, Selasa.
BACA JUGA: Kapolri Jenderal Listyo Berikan Pujian untuk MuhammadiyahÂ
Dia menambahkan citra kepolisian saat ini masih menjadi perhatian semua kalangan.
Menurutnya, masih ada oknum personel aparat kepolisian yang melanggar hukum dengan dugaan membuat industri hukum, menjual pasal demi pasal untuk kepentingan pelapor atau mafia mafia hukum.
"Kami Rekat Indonesia sangat mendukung kinerja dengan diperlukannya ketegasan dan kepiawaian bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya untuk mengevaluasi dan memberantas oknum - oknum personel polisi nakal yang paling utama berada didalam lingkungan Institusi Polri itu sendiri," katanya.
Heikal mengingatkan bahwa Polri saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan secara tuntas. Di antaranya, kasus korupsi, narkoba, mafia tanah, pertambangan. Kemudian, kasus perkebunan, peredaran miras, perjudian, pelanggaran HAM dan masih banyak lainnya.
Dia menambahkan persoalan yang paling penting adalah bagaimana Polri mengelola dan merespons laporan dan kritikan serta saran dari seluruh masyarakat Indonesia.
Oknum anggota Polri yang terbukti melakukan penyimpangan, tegasnya, harus mendapat sanksi tegas.
"Semoga sejatinya Polri ke depan jauh lebih baik lagi dan dicintai seluruh masyarakat Indonesia dalam penegakan hukum yang berkeadilan," kata Heikal. (flo/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Natalia