Indonesia dan Singapura Berbagi Keahlian e-Commerce Logistic

Selasa, 13 Maret 2018 – 17:37 WIB
Program Capacity Building dalam E-commerce Logistics di Indonesia. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Riset Teknologi dan Dikti bekerjasama dengan Temasek Foundation International Singapore, menyelenggarakan program Capacity Building dalam E-commerce Logistics di Indonesia.

Ini merupakan bagian dari implementasi road map E-commerce Indonesia.

BACA JUGA: Jangkau Daerah Khusus, Lion Parcel Gandeng Pos Indonesia

Sedangkan BUMN yang ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan program tersebut adalah PT Pos Indonesia (Persero).

Institusi dari Singapore yang akan bekerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia untuk berbagi best practices dan pengalaman di bidang e-commerce logistics adalah Singapore Cooperation Enterprise (SCE) dan Republic Polytechnic Singapore (RP).

Kolaborasi ini akan berfokus pada bidang administrasi publik dan pendidikan yang terkait dengan e-commerce logistics.

BACA JUGA: Persaingan Ketat, Layanan Kurir Pos Indonesia Terus Tumbuh

Pada Senin 12 Maret 2018, dua Memorandum of Understanding (MOU) ditandatangani di antara para pihak.

Mencakup dua program pengembangan kapasitas dalam e-commerce logistics yang didukung dana dari Temasek Foundation International

BACA JUGA: PT Pos Indonesia Antarkan Co-Branding Wonderful Indonesia ke Seluruh Dunia

MOU pertama tentang Capacity Buiding on E-Commerce Logistics in Indonesia ditandatangani antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia dan Singapore Cooperation Enterprise.

Mewakili kedua organisasi tersebut adalah Elen Setiadi, Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Mr. Kong Wy Mun, Chief Executive Officer Singapore Cooperation Enterprise.

MOU kedua tentang Capacity Building for Technical Education in Supply Chain Management for E-Commerce ditandatangani antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Republic Polytechnic Singapore.

Perwakilan dari organisasi tersebut adalah ibu Dr. Ir Paristiyanti Nurwardani, Direktur Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Indonesia, dan Michael Koh, Wakil Kepala Republic Polytechnic.

Pada Program kerjasama dengan Kemenko Perekonomian, Singapore Cooperation Enterprise akan menggabungkan keahlian yang relevan dari sektor publik dan swasta Singapura melalui serangkaian lokakarya yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Program ini bertujuan untuk membangun kemampuan peserta dari Indonesia yang berasal dari PT Pos Indonesia (Persero) dan BUMN lain yang bergerak di bidang logistik e-commerce, juga unsur pemerintahan terkait.

Melalui program ini, para peserta bisa memperoleh pemahaman tentang bagaimana kebijakan, strategi, infrastruktur logistik, layanan dukungan dan industri yang relevan digabungkan untuk menciptakan ekosistem yang kondusif dan holistik untuk pengembangan e-commerce.

“Kami sangat berterima kasih kepada Temasek Foundation International Singapore atas kerjasama yang baik yang memiliki niat serta menyediakan pendanaan dan program untuk ikut membantu dalam hal peningkatan skill SDM di bidang E-Commerce Logistics di Indonesia," ujar Elen Setiadi, Deputi Bidang Koordinasi Perdagangan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Disampaikan juga bahwa sesuai dengan Roadmap E-commerce Indonesia, pemerintah perlu memperkuat merevitalisasi PT Pos Indonesia (Persero) sebagai backbone e-commerce logistics.

Pasalnya, dengan jaringannya yang luas tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan dukungan SDM-nya yang tangguh merupakan potensi besar untuk mendukung e-commerce dan konektivitas logistik di Indonesia

Isu yang tak kalah penting lainnya adalah tantangan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Pemerintah perlu membantu produk-produk yang dihasilkan UMKM memasuki pasar dunia melalui perdagangan online.

Isu lain yang penting adalah tantangan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia agar dapat merambah pasar manca Negara secara lebih luas.

Dalam hal ini, pemerintah menugaskan PT Pos Indonesia, berkolaobrasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, yang secara kolektif bertindak sebagai agregator/konsolidator untuk produk UMKM, dan membantu produk mereka untuk masuk ke pasar luar negeri.

PT Pos Indonesia dan BUMN-BUMN lainnya yang bertalian dengan E-Commerce Logistics dapat berperan penting sehingga produk UMKM mampu bersaing dengan produk luar negeri.

"Sebagai bagian dari upaya negara kita menuju ekonomi digital dan ASEAN yang terintegrasi, Singapura menyadari pentingnya konektivitas untuk mendukung pertumbuhan e-commerce yang merajalela di kawasan ini. Kami terus meningkatkan kebijakan dan infrastruktur kami untuk mempromosikan ekosistem e-commerce yang berkembang pesat dan kondusif. Kami senang bisa berbagi pengalaman ini dan berharap bahwa kerja sama ini akan memberi para peserta wawasan berharga dalam mengembangkan kerangka strategi tingkat tinggi mengenai logistik e-commerce untuk melengkapi usaha Indonesia di bidang ini,” Kong Wy Mun, Chief Executive Officer Singapore Cooperation Enterprise.

Sementara itu, Gilarsi Wahju Setijono, Presiden Direktur PT Pos Indonesia mengatakan relevansi Pos Indonesia dan pemain lain di industri logistik bergantung pada apakah mampu mengatasi perubahan dan “disruption” di dalam industri.

"Kerjasama ini merupakan salah satu upaya penting untuk memainkan peran yang kuat dan memberikan pelayanan terbaik dalam logistik e-commerce. Melalui kerja sama ini, sumber daya manusia Pos Indonesia dapat mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang berharga,” tegasnya.

Program kedua disampaikan oleh Republic Polytechnic dalam kemitraan dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, akan berfokus pada peningkatan penyampaian pendidikan teknis dalam manajemen rantai pasok untuk e-commerce di politeknik Indonesia.

Program ini akan memberi manfaat kepada peserta antara lain dalam hal Pedagogi Problem Problem Based Learning (PBL) dari Republic Polytechnic.

Pendekatan yang berpusat pada peserta dengan fokus industri yang kuat akan dibagikan kepada para peserta untuk meningkatkan pelaksanaan kurikulum logistik dan mata kuliah manajemen rantai pasok.

Komponen pelatihan lainnya meliputi pengembangan pedagogi dan kurikulum, berpikir LEAN untuk manajemen rantai pasok, analisis rantai pasok, dan teknologi disruptif dalam e-commerce.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Temasek Foundation International dan RP untuk bekerja sama dengan kami dan pemangku kepentingan terkait Indonesia lainnya dalam kolaborasi ini. Lokakarya pelatihan Training-of-Trainer dan cascading, serta pembagian keahlian dalam manajemen rantai pasokan dan e-commerce akan menghasilkan hasil belajar yang positif dan mendukung pengembangan sumber daya manusia pada politeknik yang berpartisipasi di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Republic Polytechnic, Michael Koh mengatakan selama lebih dari 15 tahun, RP telah memberi siswa pengalaman belajar yang holistik dan mendidiknya menjadi profesional yang siap bagi industri.

"Melalui penyampaian pedagogi Pembelajaran Berbasis Masalah, ditambah dengan kemampuan institusi kami di bidang manajemen rantai pasok, kami berharap dapat memberi peserta alat dan konten penyampaian kurikulum yang efektif yang memungkinkan mereka merespons dinamika perubahan industri," tuturnya.

Benediktus Cheong, Chief Executive, Temasek Foundation International, mengatakan, institusi publik dan pendidikan yang kuat merupakan pendorong utama pembangunan ekonomi dan sosial sebuah komunitas.

"Inilah sebabnya mengapa Temasek Foundation International mendukung program administrasi publik dan juga program pendidikan. Ini adalah pertama kalinya Foundation mendukung dua program pertukaran pembelajaran yang saling melengkapi dari berbagai area fokus berdasarkan tema logistik e-commerce secara keseluruhan. Kami senang bisa menjadi mitra Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Indonesia dan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Indonesia dalam kedua program ini. Melalui program ini, kami berharap akan terjadi pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat, dengan wawasan baru dan gagasan yang dihasilkan dan jaringan kerjasama diperkuat," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui PT Pos Indonesia (Persero) mempunyai jaringan yang sangat luas yaitu lebih dari 4.800 Kantor Pos di Indonesia, dan lebih dari 4.500 diantaranya telah online.

Sedangkan jumlah titik layanannya (Point of Sales) mencapai 24.410 titik dalam bentuk Kantorpos sendiri, 50.421 Agenpos Pospay dan 5.523 Agenpos Kurir, dll.

Dengan jaringan yang sangat luas ini, Kantor Pos merupakan media yang sangat strategis menjual dan atau mendistribusikan barang atau jasa. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengiriman Pempek Melalui Pos Indonesia Ditargetkan Tembus 4 Ton


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler