jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Perkembangan balet di Indonesia membuat Marlupi Sijangga geregetan.
Balet terkesan dilupakan. Padahal, talenta balerina tanah air tak pernah surut.
BACA JUGA: Shangri-La Gelar Charity Night untuk Anak Penderita Kanker
Melimpahnya talenta justru membuat Marlupi bingung. Sebab, balet belum bisa dijadikan ladang penghasilan.
“Akibatnya, saat mereka dewasa lebih memilih pekerjaan lain. Jadi, bakatnya tersia-siakan,” ujarnya disela Graduation Marlupi Dance School di Empire Palace, Selasa (18/10).
BACA JUGA: Hindari Makan Pisang Saat Sarapan
Karena itu, dibentuklah Indonesia Dance Company (IDC).
Tujuannya, membuat para balerina bisa meraup Rupiah. Caranya dengan mengikuti kompetisi di luar negeri.
BACA JUGA: Cara Menghilangkan Stres dengan Mengoleskan Madu di Wajah
“Sehingga balet bisa menghidupi para balerina-nya,” sambung salah satu penggagas IDC, Claresta Alim.
Uniknya, balet yang diajarkan berbeda. Balet digabungkan dengan cerita rakyat Nusantara.
Misal, membawakan kisah Kabayan dalam gemulainya balet. Seperti yang dilakukan oleh Imanuel Michael Santoso.
Gerakan bocah 11 tahun itu tampak lihai. Freya Zaviera Narendrasetya juga tak mau kalah.
Siswi kelas 2 sekolah dasar itu tampak tak canggung kala berkolaborasi dengan Imanuel.
Kisah legenda Sipatmo pun berhasil dilahap dalam durasi 10 menit. Claresta mengaku, balet tak hatus membawakan kisah khas Eropa.
“Itu karena Indonesia juga memiliki banyak kisah sejarah yang bagus untuk dipentaskan,” terangnya.
Dan, IDC yang diyakini bakal membuat bakat-bakat balet di tanah air terus terasah.
“Bahkan, bisa menjadi balerina profesional yang dikenal diseluruh dunia,” tutup dara 25 tahun ini. (gus/nur/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Bagian Wanita Paling Menarik Perhatian Pria
Redaktur : Tim Redaksi