Indonesia Gagal ke Semifinal ASEAN Cup, Pelatih Harus Bertanggung Jawab

Minggu, 22 Desember 2024 – 01:26 WIB
Pesepak bola Timnas Indonesia Kadek Arel Priyatna (kedua kiri) dan Robi Darwis (kiri) terduduk usai pertandingan Grup B ASEAN Cup 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

jpnn.com, JAKARTA - Wajib menang di laga pamungkas grup B ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia justru menderita kekalahan dengan skor 0-1 dari Filipina di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12).

Satu-satunya gol dalam pertandingan yang menentukan tersebut dicetak Filipina dari tendangan penalti oleh Bjorn Martin Kristensen pada menit ke-64, setelah Dony Tri Pamungkas handball di dalam kotak penalti.

BACA JUGA: Erick Thohir Bertemu AFC: Indonesia vs Bahrain Tetap Digelar di GBK

Walaupun sempat melakukan pengecekkan VAR, wasit asal Jepang yang memimpin laga memutuskan untuk memberikan tendangan penalti bagi Filipina. Kristensen pun menuntaskan dengan baik.

Dalam laga ini sebenarnya Indonesia tampil lumayan baik, sayang pada menit ke-42, Skuad Garuda harus bermain dengan 10 pemain, setelah kapten tim Muhammad Ferrari dihukum kartu merah karena menyikut kapten Filipina Amani Aguinaldo.

BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Filipina, Shin Tae Yong: Pasti Kami akan Bekerja Keras

Dengan hasil ini Indonesia gagal ke semifinal ASEAN Cup 2024, karena hanya peringkat ketiga.

Filipina-lah yang lolos mendampingi Vietnam yang keluar juara grup B setelah menang telak 5-0 atas Myanmar.

BACA JUGA: Dukungan Coach Justin kepada STY Tinggal 60% Menjelang Indonesia vs Filipina

Pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali mengatakan sebenarnya Filipina tidak terlalu bagus. Namun, mereka unggul pengalaman.

"Filipina tidak bagus, pemain kita tidak kalah secara teknik, tetapi pemain Filipina lebih pengalaman, lebih matang, mereka tahu cara menang. Ini tidak yang tidak dimiliki timnas saat ini," kata Akmal ketika dihubungi, Sabtu (21/12).

"Pemain jangan dibully, mereka sudah menunjukkan perjuangan yang luar biasa. Pelatihlah yang harus bertanggung jawab ini adalah kegagalan keputusan yang diambil pelatih termasuk kegagalan strategi, sehingga pemain muda kita terbebani, untuk menggantikan seniornya di event yang kita belum pernah juara," ujar Akmal yang juga Founder Save Our Soccer (SOS).

Akmal menambahkan ada hikmah dan pelajaran dari kegagalan ini.

"Regenerasi belajar Thailand dengan kombinasi junior senior, tidak seperti kita hampir semuanya junior. Serta belajar dari Filipina tentang pemanggilan pemain mereka di luar negeri. Sekali lagi untuk pemain kita tetap semangat," katanya. (rhs/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Haris Rusly Moti: Saya Mendapat Informasi Suara Pramono-Rano Tidak Melampaui 50%


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler