JAKARTA - Program Indonesia Emas (Prima) tak mau menjadikan SEA Games 2013 sebagai ajang percobaan. Karena itu, mereka menerapkan peraturan tegas. Atlet yang diberangkatkan ke Myanmar Desember mendatang merupakan sosok yang dinilai mampu menyumbangkan medali bagi Merah Putih.
Setelah melakukan audiensi dengan cabor-cabor Selasa (5/3), Prima menegaskan mengenai pembagian tiga level di pelatnas.
Tiga strata itu ialah unggulan pertama yang digadang-gadang bisa memberikan emas, unggulan kedua yang diharapkan membawa pulang perak serta unggulan ketiga yang dinominasikan bisa menggaet perunggu.
Kebijakan itu diambil karena Prima tak mendapatkan kucuran dana melimpah dari Kemenpora selaku perpanjangan tangan pemerintah. Kabarnya, untuk persiapan pelatnas 2013, pemerintah hanya menganggarkan Rp 250 miliar. Padahal, even yang bakal dihadapi tidaklah sedikit.
“Kami memang harus focus karena menyesuaikan dengan anggaran yang terbatas. Nomor yang tidak berpotensi meraih medali mendingan tidak usah dimasukkan Pelatnas. Kami ingin berorientasi pada prestasi,” tegas Kasatlak Prima Surya Dharma di Jakarta Rabu (6/3).
Sejak Oktober 2012 lalu, Prima sudah memasukkan sebanyak 27 cabor untuk menghuni pelatnas. Namun, itu hanya berlaku hingga Februari 2013. Pasalnya, setelah itu Prima kembali melakukan verifikasi. Hasilnya, terdapat tambahan 12 cabor untuk melakukan pelatnas. Kini, Prima menaungi 39 cabor yang diikutkan dalam pelatnas.
Sayang, hingga kini belum semua cabor mendapatkan SK. Prima hanya berjanji bahwa SK tersebut bakal selesai Maret ini.
“Kamis besok diharapkan semuanya sudah selesai. Setelah itu, kami akan mengajukan cabor-cabor itu untuk dibuatkan SK yang terhitung mulai 1 Maret,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Danseko AU tersebut. (jos/mas/jpnn)
Setelah melakukan audiensi dengan cabor-cabor Selasa (5/3), Prima menegaskan mengenai pembagian tiga level di pelatnas.
Tiga strata itu ialah unggulan pertama yang digadang-gadang bisa memberikan emas, unggulan kedua yang diharapkan membawa pulang perak serta unggulan ketiga yang dinominasikan bisa menggaet perunggu.
Kebijakan itu diambil karena Prima tak mendapatkan kucuran dana melimpah dari Kemenpora selaku perpanjangan tangan pemerintah. Kabarnya, untuk persiapan pelatnas 2013, pemerintah hanya menganggarkan Rp 250 miliar. Padahal, even yang bakal dihadapi tidaklah sedikit.
“Kami memang harus focus karena menyesuaikan dengan anggaran yang terbatas. Nomor yang tidak berpotensi meraih medali mendingan tidak usah dimasukkan Pelatnas. Kami ingin berorientasi pada prestasi,” tegas Kasatlak Prima Surya Dharma di Jakarta Rabu (6/3).
Sejak Oktober 2012 lalu, Prima sudah memasukkan sebanyak 27 cabor untuk menghuni pelatnas. Namun, itu hanya berlaku hingga Februari 2013. Pasalnya, setelah itu Prima kembali melakukan verifikasi. Hasilnya, terdapat tambahan 12 cabor untuk melakukan pelatnas. Kini, Prima menaungi 39 cabor yang diikutkan dalam pelatnas.
Sayang, hingga kini belum semua cabor mendapatkan SK. Prima hanya berjanji bahwa SK tersebut bakal selesai Maret ini.
“Kamis besok diharapkan semuanya sudah selesai. Setelah itu, kami akan mengajukan cabor-cabor itu untuk dibuatkan SK yang terhitung mulai 1 Maret,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Danseko AU tersebut. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djohar-Nyalla Sepakat Kongres 17 Maret Berstatus KLB
Redaktur : Tim Redaksi