jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menjelaskan Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten.
Ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang menempati peringkat kedua kasus Tuberkulosis tertinggi di dunia, 73 persen jumlah kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular, dan 39% populasi umur 15 tahun ke atas merokok.
BACA JUGA: Formasi Baru Komisaris Holding Perkebunan Nusantara
Untuk itu, perlu adanya pilar transformasi kesehatan nasional yang fokus pada enam aspek utama, yaitu layanan primer, layanan rujukan, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sdm kesehatan, dan teknologi kesehatan.
Dante berharap, enam pilar ini dapat menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan dalam mengupayakan transformasi kesehatan nasional.
BACA JUGA: Kobe Bagikan Ratusan Juta Lewat Gebyar Maximal BonCabe
“Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua bagaimana transformasi kesehatan itu dilakukan di Indonesia dalam era 2021-2024 ke depan yang akan memberikan kontribusi bagi seluruh rakyat Indonesia secara merata,” ujar Dante dalam Indonesia Health Care Outlook 2022: Menata Sistem Kesehatan Nasional yang Terintegrasi Setara dan Berkelanjutan Pascapandemi.
Menanggapi kebutuhan transformasi layanan primer, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan memberikan empat rekomendasi yang dapat dilakukan oleh para pemangku kebijakan.
BACA JUGA: Qasysy Hadirkan Parfum Minyak Kasturi
Rekomendasi Ede mencakup penanganan Covid-19 perlu dijadikan ujung tombak dan perisai dalam program kesehatan masyarakat esensial, transformasi harus difokuskan pada pemberdayaan masyarakat serta penguatan pelayanan kesehatan primer, transformasi perlu memenuhi sumber daya instrumen secara menyeluruh, serta transformasi puskesmas menuju Public Health 4.0.
“Semoga kita bisa konsisten dan komitmen dalam melaksanakan agenda transformasi layanan kesehatan primer sebagai landasan transformasi sistem kesehatan nasional secara menyeluruh pada 2022,” kata Ede.
Sejalan dengan yang diungkapkan Ede, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih mengungkapkan pandemi Covid-19 ini merupakan pembelajaran penting bagi sektor kesehatan Indonesia.
Daeng menilai sektor kesehatan membutuhkan tatanan yang tak hanya sekadar normatif, namun perlu dipersiapkan secara matang agar sistem kesehatan dapat berjalan dengan baik.
“Karena para pakar sudah memprediksi 10-20 tahun ke depan kondisi-kondisi yang sifatnya pandemi akan berulang. Apakah itu yang murni karena memang penyakit, atau mungkin ada unsur-unsur lain, seperti bioterrorism dan sebagainya,” tutur Daeng.
Dalam mengantisipasi situasi kesehatan nasional di masa mendatang, BPJS Kesehatan akan memusatkan perhatian pada upaya peningkatan mutu layanan dengan tetap menjaga kesinambungan finansial program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy