Indonesia Jadi Contoh Bangsa Paling Bahagia di Dunia

Jumat, 12 Oktober 2018 – 09:25 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: JPNN)

jpnn.com, BALI - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia bisa menjadi contoh yang baik bagi dunia dalam hal menjadi bahagia. "Kita mungkin bukan yang paling kaya, kita mungkin bukan bangsa yang paling maju, namun kita adalah salah satu bangsa yang paling bahagia di dunia,” ucap Presiden Joko Widodo saat sambutan pada acara Tri Hita Karana (THK) Forum on Sustainable Development 2018 di Bali, Kamis (11/10).

Jokowi yang berbicara di hadapan lebih dari 400 peserta Forum THK yang berasal dari seluruh dunia ini menyampaikan alasannya dengan mengacu kepada riset pada tahun 2018. Menurut Jokowi, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang paling optimistis dan menempati urutan kedelapan bangsa terbahagia di dunia.

BACA JUGA: Bela Jokowi, Misbakhun Sarankan Prabowo Introspeksi

Karena itu, Presiden mengajak para peserta untuk berpikir lebih dari sekadar hal-hal material serta berbagai tekanan kehidupan di dunia modern, namun fokus kepada hal-hal sederhana.

“Kita harus ingat untuk selalu bertanya dari waktu ke waktu, apakah kita bahagia?” katanya.

BACA JUGA: Keputusan Jokowi Batalkan Harga Baru BBM Kecewakan Oposisi?

Pesan yang disampaikan oleh presiden itu diterima dengan baik oleh para tamu pada forum. Dinamai dari filosofi Bali, Tri Hita Karana, atau “Tiga Cara Menuju Kebahagiaan” melalui harmoni dengan sesama manusia, alam dan spiritual, forum tahun ini mencanangkan tema “Blended Finance and Innovation fro Better Business and a Better World”.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi berterima kasih kepada seluruh partisipan di THK Forum untuk hasil-hasil inovatif dan terobosan baru yang dihadirkan untuk mendanai Sustainable Development Goals (SDG) dengan menyampaikan bahwa “blended finance akan membantu mengurani penderitaan, kemiskinan dan ketidakpedulian.”

BACA JUGA: Apdesi Akan Memberi Gelar Bapak Pembangunan Desa ke Jokowi

Selama dua hari THK Forum berlangsung, lebih dari 30 proyek, investasi dan inisiatif telah diluncurkan. Diperkirakan bahwa THK Forum sendiri dapat mengerahkan 10 miliar dollar untuk Indonesia dan Sustainable Development Goals dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Salah satu inisiatif yang diluncurkan dari forum selama dua hari ini adalah SDG Indonesia One blended fund yang dipimpin oleh Kementrian Keuangan dan PT SMI (institusi infrastruktur finansial Indonesia). Platform ini telah mencapai 2,34 miliar dollar dengan target 4 miliar dollar yang akan diinvestasikan untuk menghadirkan infrastruktur hijau dalam skala besar untuk Indonesia.

Pengumuman inisiatif lain yang menjadi sorotan termasuk komitmen Starbucks Indonesia untuk “bebas plastik” pada tahun 2020 dan kampanye The Billion Dollar Fund for Women dengan nilai komitmen hamper mencapai 500 juta dollar yang akan berinvestasi pada wanita wirausaha di berbagai bidang seperti pangan dan agraria, kemasan produk, AI, blockchain, layanan perangkat lunak perusahaan juga diluncurkan.

Pengumuman penting lainnya pada THK Forum adalah pembukaan Tsinghua University Southeast Asia Centre yang terletak pada United in Diversity Creative Campus di Kura Kura Bali.

Menunjukkan jangkauan global dan kepemimpinan Indonesia untuk blended finance terhadap SDG, berbagai rekanan dari sektor swasta dan pemerintah juga memberikan dukungan pada Tri Hita Karana Roadmap for Blended Finance selama sesi sambutan khusus presiden. Rekanan-rekanan tersebut adalah OECD, Blended Finance Taskforce dan institusi internasional lainnya, Peta jalan ini mengakui Bahasa umum dan aksi kolektif yang dibutuhkan untuk mencapai kebutuhan pendanaan yang mendukung SDG.

THK Forum merupakan konferensi terbesar di dunia dalam bidangnya yang membahas inovasi dan blended finance.

Tentang Forum Tri Hita Karana

Forum Tri Hita Karana 2018 diadakan secara paralel dengan Pertemuan Tahunan Bank Dunia/IMF di Bali, dan di ”endorsed” oleh Presiden Joko Widodo. Tema tahun ini yang diangkat adalah “Blended Finance and Innovation for Better Business Better World”.

Forum ini terselenggara atas kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan. Anggota Satuan Tugas Pemerintah termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pembangunan dan Perencanaan Nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Kementerian lainnya yang akan berpartisipasi termasuk Kementerian Perindustrian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Publik, dan Kementerian Pembangunan Pedesaan dan Transmigrasi.

Rekan-rekan penyelenggara lainnya termasuk Yayasan United in Diversity (UID), International Chamber of Commerce (ICC), the Blended Finance Taskforce, and the United Nations global initiative Sustainable Development Solutions Network (SDSN). Forum Tri Hita Karana juga didukung oleh mitra termasuk World Bank Group, IMF, China Development Bank, Asian Development Bank, World Economic Forum, OECD, Milken Institute, Tsinghua University, UniversitasIndonesia, Universitas Udayana, APINDO, KADIN and HSBC.

Tentang Blended Finance

Blended Finance adalah penggunaan pembiayaan pengembangan untuk pendanaan komersial tambahan yang saat ini tidak digunakan untuk mendukung hasil pembangunan berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir ini telah muncul sebagai salah satu cara terbaik untuk mempersempit kesenjangan pendanaan SDG dan mendukung terealisasinya agenda Pembangunan Berkelanjutan dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peletakan Batu Pertama Jalan Tol di Aceh Digelar November


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler