jpnn.com, JAKARTA - Delegasi Muhibah Parlemen Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Utut Adianto terbang menuju Paramaribo, Suriname, dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Sabtu (17/8).
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan dan transit di Kuala Lumpur serta Amsterdam, rombongan tiba di Paramaribo, Minggu (18/8) pukul 15:00 waktu setempat.
BACA JUGA: Said Abdullah Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Perang Dagang AS - Tiongkok
Rombongan tiba di Bandar Udara Internasional Johan Adolf Pengel, juga dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Paramaribo-Zanderij dan disambut hangat oleh Duta Besar Indonesia untuk Suriname Julang Pujianto beserta jajarannya.
Senin (19/8), Tim Delegasi DPR yang berjumlah 9 orang terdiri dari Wakil Ketua DPR Utut Adianto, Wiryanti Sukamdani, Arteria Dahlan, Andreas Hugo Pareira, Risa Mariska, Vanda Sarundajang, Ferdiansyah, Reni Marlinawati, dan Nurdin Tampubolon memulai serangkaian kegiatannya.
BACA JUGA: Said Abdullah: Tax Amnesty Jilid II Merusak Kredibilitas Pemerintah
Diawali dengan melakukan kunjungan diplomasi ke Parlemen Suriname dan diterima oleh Ketua Parlemen Republik Suriname Madam Jennifer Geerlings-Simons, Vice Chair MMelvin Bauva dan Member Comittee International Relations Watamaleo.
Dalam pertemuan, Delegasi Parlemen Indonesia dan Parlemen Suriname memanfaatkan waktu tersebut guna penguatan hubungan bilateral melalui penjajakan kerja sama bilateral antar kedua negara.
BACA JUGA: Bamsoet: Indonesia Harus Terus Membangun SDM Unggul
Di antaranya, bertukar informasi mengenai kebijakan legislasi, anggaran dan pengawasan, wacana penjajakan Group Kerja Sama Bilateral Antarparlemen (GKSB), serta terkait revitalisasi keterkaitan sejarah dan budaya antara Indonesia dan Suriname.
Dalam wawancaranya kepada Parlementaria, Wakil Ketua DPR Utut Adianto mengatakan, dalam pertemuan tersebut Jennifer Geerlings-Simons selaku pimpinan parlemen bersepakat dengan Parlemen Indonesia membuat GKSB.
“Selain itu kami juga menyampaikan undangan dalam World Development Suistainable Program di Bali dan juga kami akan saling mendorong kepada pemerintah bahwa dengan culture yang sama dengan climate yang sama untuk saling bekerja sama walaupun sekali lagi jarak antara kedua negara sangat jauh,” terang Utut.
Selanjutnya, tambah Utut, kunjungan Parlemen Indonesia ini juga untuk merevitalisasi hubungan.
Pada 2001, pimpinan DPR saat itu Alm. Soetardjo Sorjoegoeritno pernah ke Suriname dan ini kali kedua kunjungan DPR.
“Ini adalah bagian dari merevitalisasi sejarah,” tegasnya.
Ketua Parlemen Surinama Geerlings-Simons menyambut baik kedatangan Parlemen Indonesia.
Pihaknya juga menyambut baik adanya wacana kerja sama antarparlemen karena menurutnya memang kerja sama antara Parlemen Suriname dengan Parlemen Indonesia belum ada.
Untuk menindaklanjutinya, pihaknya akan berkirim surat-menyurat berkaitan dengan hal tersebut.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Suriname Julang Pujianto menyambut baik kunjugan muhibah delegasi DPR RI ke Suriname.
Sebab, ini merupakan satu track lain dalam diplomasoikhususnya diplomasi parlementer yang bisa mengeratkan hubungan rakyat kedua negara antara Indonesia dan Suriname
“Kami tadi melihat Ibu Ketua parlemen Suriname sudah menyambut baik dan terjadi dialog yang sangat baik dan kesan bersahabat bahkan tidak hanya bersahabat, tapi sudah seperti saudara. Itu mencerminkan dekatnya hubungan Indonesia dengan suriname dan faktanya memang kita mempunyai kedekatan dan hubungan sejarah antara Indonesia dan suriname khususnya dengan adanya keberadaan 13 persen penduduk Suriname yang keturunan Jawa,” ujarnya.
Usai melakukan pertemuan dengan Ketua Parlemen Suriname, Rombongam delegasi DPR melakukan pertemuan dengan Mendagri Suriname Mike Faizel Noersalim.
Pada Selasa, (20/8), Rombongam Delegasi DPR akan melakukan pertemuan dengam Menlu, Mendikbud dan Menpora Suriname. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri: Jangan Ada Pikiran Kembali ke UUD 45 Asli
Redaktur : Tim Redaksi