Indonesia Lamban, Norwegia Pertanyakan Kerjasama USD 1 Miliar

Sabtu, 07 Maret 2015 – 05:36 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Norwegia mempertanyakan kelanjutan kerjasama dengan Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim. Hal ini disampaikan Ketua Tim Pengarah pada Tim Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (6/3). 

Pasalnya, kata dia, Indonesia dan Norwegia telah menandatangani letter of intent (LOI) sebagai bagian komitmen bersama mengendalikan perubahan iklim sekaligus kerjasama konservasi kehutanan untuk mengurangi emisi karbon dengan nilai bantuan dana USD 1 miliar.

BACA JUGA: Cara Halus Ibu Menteri Tolak Tawaran Australia

"Waktu itu Norwegia yang menjanjikan USD 1 miliar bertanya-tanya apakah masih jalan. (Saya jawab), ya masih jalan, itu intinya," kata Rachmat.

Rachmat pun melaporkan hal  itu saat bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla untuk membahas kelanjutan kerjasama pemerintah dengan Norwegia ini.

BACA JUGA: Ini Para Anak Buah Komjen BG yang Naik Jabatan

Norwegia mempertanyakan itu karena pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membubarkan Badan Pengelola Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (BP-REDD+), serta Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) yang selama ini memfasilitasi kerjasama itu.

Tugas kedua lembaga yang ditutup tersebut kemudian diambil alih Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

BACA JUGA: Raheem: Saya yakin Semuanya akan Terasa Damai

Terkait dengan penghapusan BP REDD+ dan DNPI ini, Rachmat mengaku sudah membicarakannya dengan Norwegia. Pertengahan Maret nanti, atau menjelang kedatangan Perdana Menteri Norwegia ke Indonesia, Rachmat akan kembali membahas masalah ini dengan Norwegia.

Ia juga menyampaikan bahwa Norwegia mengeluhkan lambatnya kerja Indonesia dalam merealisasikan kerjasama yang telah disepakati tersebut.

"Salah satu keluhan Norwegia, kok ini terlambat sekali, sehingga uang yang sudah stand by (siap) di sana untuk dilimpahkan, belum bisa," sambungnya.

Sejauh ini, Norwegia baru mengucurkan dana kurang lebih USD 30 juta untuk komitmen kerjasama pengendalian iklim tersebut. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Yakin 16 WNI Tak Gabung ISIS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler