Indonesia Mampu Lampaui Prediksi Lembaga Keuangan Dunia? Ini Syaratnya...

Kamis, 25 Februari 2021 – 15:43 WIB
Presiden Jokowi memaparkan syarat untuk tumbuh positif lebih dari lima persen. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah lembaga keuangan dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (WB) dan Organisasi Kerja Sama Pembangunan Ekonomi Dunia (OECD) memprediksi perekonomian Indonesia bakal tumbuh positif berkisar 4-5 persen tahun ini.

Presiden RI Joko Widodo menyebutkan, ada syarat agar pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu melebihi prediksi tersebut.

BACA JUGA: Jokowi Sebut Lembaga Dunia Ini Proyeksikan Perekonomian Indonesia Tumbuh Positif

“Syaratnya sederhana, energi bangsa harus bersatu, harus fokus untuk menangani krisis kesehatan dan mendongkrak pertumbuhan yang berkualitas,” kata Presiden Jokowi secara virtual di CNBC Indonesia Economy Outlook 2021 di Jakarta, Kamis (25/2).

Lebih lanjut, kata Jokowi, kunci pertama pemulihan ekonomi Indonesia adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan oleh masyarakat.

BACA JUGA: Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal Pers di GBK

"Juga melaksanakan kebijakan 3T yakni test (pengujian), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan)," jelas Jokowi.

Jokowi mengatakan, kedua, prinsip kebijakan itu harus dioptimalkan guna menekan tingkat penularan Covid-19. Di samping itu pemerintah juga menggelar vaksinasi Covid-19 massal bagi masyarakat, untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

BACA JUGA: BI: Banyak Jamu Manis dari Kami untuk Perekonomian, Tetapi...

Menurut dia, Indonesia termasuk dalam negara yang terdepan untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.

“Kita harus bekerja keras untuk peroleh vaksin yang sedang diperebutkan oleh negara-negara di seluruh dunia,” ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi berharap seluruh aspek masyarakat mampu mendukung suksesnya vaksinasi nasional.

“Kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita termasuk berada di barisan yang terdepan dalam menangani krisis yang melanda seluruh dunia ini,” tegas dia.

Seperti diketaui, pemerintah mengalokasikan anggaran dari APBN 2021 sevesar Rp 372 triliun.

Anggaran itu untuk membiayai program-program seperti bantuan sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), subsidi gaji, kartu prakerja, program padat karya, bantuan produktif untuk UMKM, relaksasi restrukturisasi pinjaman perbankan, keringanan pajak dan kemudahan-kemudahan untuk memulihkan ekonomi.

“Kecepatan dalam proses penanganan krisis kesehatan ini juga selaras dengan pemulihan ekonomi nasional,” tukas Jokowi. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler