JAKARTA- Indonesia harus bangga memiliki kejuaraan bulutangkis sekelas Djarum Indonesia Open Super Series Premier. Betapa tidak. Even tersebut dinobatkan sebagai gelaran terbaik di dunia oleh Badminton World Federation (BWF).
Meski begitu, anugerah tersebut tak membuat PB PBSI terlena. Alih-alih berdiam diri, PB PBSI malah selalu memburu kemasan yang jauh lebih baik setiap tahunnya. PB PBSI tentu tak rela jika pengakuan sebagai turnamen terbaik dunia lepas begitu saja. Musim ini, misalnya. Panitia Penyelenggara akan membuat kemasan yang jauh lebih hebat dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Salah satunya ialah peningkatan jumlah hadiah. Tahun ini, Indonesia Open akan memperebutkan total hadiah USD 700 ribu. Jumlah itu meningkat USD 50 ribu dibandingkan gelaran yang sama setahun silam.
Selain itu, kualitas penyelenggaraan juga diperhatikan. Salah satunya ialah lapangan yang akan menjadi arena peras keringat para pebulutangkis terbaik dunia. Musim ini, Panpel memangkas lapangan menjadi tiga.
Namun, sebagai gantinya, babak pertama yang biasanya berlangsung hingga larut malam akan diselenggarakan selama dua hari. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kenyamanan para atlet dan penonton.
“Itu agar pertandingan tidak selelsai terlalu larut agar atlet juga bisa istirahat. Mereka bisa menjaga stamina. Karena durasi babak pertama akan dilangsungkan dua hari, maka jumlah lapangan memang dipangkas menjadi tiga,” terang Ketua Panitia I, Basri Yusuf di Jakarta, Jumat (7/6). (jos/jpnn)
Meski begitu, anugerah tersebut tak membuat PB PBSI terlena. Alih-alih berdiam diri, PB PBSI malah selalu memburu kemasan yang jauh lebih baik setiap tahunnya. PB PBSI tentu tak rela jika pengakuan sebagai turnamen terbaik dunia lepas begitu saja. Musim ini, misalnya. Panitia Penyelenggara akan membuat kemasan yang jauh lebih hebat dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Salah satunya ialah peningkatan jumlah hadiah. Tahun ini, Indonesia Open akan memperebutkan total hadiah USD 700 ribu. Jumlah itu meningkat USD 50 ribu dibandingkan gelaran yang sama setahun silam.
Selain itu, kualitas penyelenggaraan juga diperhatikan. Salah satunya ialah lapangan yang akan menjadi arena peras keringat para pebulutangkis terbaik dunia. Musim ini, Panpel memangkas lapangan menjadi tiga.
Namun, sebagai gantinya, babak pertama yang biasanya berlangsung hingga larut malam akan diselenggarakan selama dua hari. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kenyamanan para atlet dan penonton.
“Itu agar pertandingan tidak selelsai terlalu larut agar atlet juga bisa istirahat. Mereka bisa menjaga stamina. Karena durasi babak pertama akan dilangsungkan dua hari, maka jumlah lapangan memang dipangkas menjadi tiga,” terang Ketua Panitia I, Basri Yusuf di Jakarta, Jumat (7/6). (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Spurs Buka Final Dengan Kemenangan di Miami
Redaktur : Tim Redaksi