Indonesia Perlu Modernisasi Irigasi

Senin, 30 Januari 2012 – 10:57 WIB
JAKARTA - Ketahanan pangan dan air perlu didukung dengan modernisasi sistem irigasi nasional. Pasalnya, pengelolaan air irigasi yang dilakukan selama ini dinilai belum efektif dan efisien untuk mendukung peningkatan produksi pertanian yang secara otomatis mengangkat kesejahteraan para petani.

"Modernisasi irigasi sangat penting untuk mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani," kata Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Mochammad Amron dalam keterangan persnya, Senin (31/1).

Modernisasi irigasi di Indonesia, jelas dia, menyangkut sistem pengelolaan irigasi untuk memenuhi tingkat layanan (level of service) irigasi yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mendukung ketahanan pangan dan air, melalui peningkatan keandalan penyediaan air, prasarana, pengelolaan irigasi, institusi pengelola, dan sumber daya manusia.
 
"Hal ini perlu segera dilakukan apalagi menyusul ramainya isu perubahan iklim dan pemanasan global," tambahnya.
Selain itu, sebagian daerah irigasi (DI) saat ini sudah melewati umur ekonomisnya.

Faktor lainnya adalah pengelolaan air irigasi yang belum efektif dan efisien dengan periode pembagian air dua mingguan. Juga, sistem informasi dan pengelolaan data secara manual, perintah operasi pintu secara manual, pengukuran air kurang memadai, serta sistem pembagian air secara manual.

"Nantinya revitaslisasi irigasi meliputi peningkatan keandalan penyediaan air, perbaikan  sarana dan prasarana, penyempurnaan sistem pengelolaan, penguatan institusi pengelola, serta pemberdayaan sumber daya manusia pengelola irigasi," paparnya.

Beberapa indikator irigasi modern, yaitu adanya peningkatan produktivitas air (kg GKG/m3 air), peningkatan tingkat layanan air irigasi terkait dengan kecepatan, kecukupan, keakuratan pasokan air. Adanya peningkatan efisiensi irigasi, serta pengurangan biaya operasi dan pemeliharaan (OP). Disisi lain juga adanya peningkatan pengembalian biaya OP (cost recovery), peningkatan keberlanjutan pembiayaan (financial sustainability).

"Juga mengurangi perselisihan karena berebut pasokan air, serta kerusakan lingkungan," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Ini Ada Seleksi CPNS Baru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler