jpnn.com, BANGKOK - Kanada akan menjadi lawan pertama Indonesia di kualifikasi Grup B Piala Thomas, di Bangkok, Minggu (20/5) pagi WIB.
Menghadapi Kanada yang tidak mempunyai sejarah di bulu tangkis dunia, seharusnya bukan menjadi masalah besar bagi Indonesia.
BACA JUGA: Dua Kapten Bicara soal Tim Piala Thomas dan Uber
“Tetapi kami tetap tidak boleh meremehkan, soal siapa saja yang turun, kami masih punya waktu untuk menentukan,” ujar pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, sebelum bertolak ke Bangkok Rabu (16/5).
Piala Thomas 2018 memang menjadi ajang bergengsi yang bakal dimaksimalkan PP PBSI. Dua tahun lalu di Kunshan, Tiongkok, Indonesia hampir saja membawa pulang kembali Piala Thomas ke tanah air. Sayangnya, di final Indonesia takluk dari Denmark yang merengkuh gelar beregu putra dunia itu untuk pertama kalinya.
BACA JUGA: Ini Tiga Pesaing yang Diwaspadai Tim Piala Thomas 2018
Pada edisi 2018 kali ini, Jonatan Christie dkk berada di Grup B. Selain Kanada, ada tuan rumah Thailand dan Korea Selatan.
Mengacu head-to-head yang ada, Korsel masih menjadi lawan tangguh bagi pebulu tangkis Indonesia. Di atas kertas, Kanada dan Thailand bisa dilewati. Namun, ini merupakan turnamen beregu, strategi terbaik akan menentukan semua hasil akhir. Termasuk kebijakan menurunkan pemain terbaik.
BACA JUGA: Target Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2018
Beruntungnya, Indonesia bisa memaksimalkan komposisi enam pemain ganda putra yang dibawa ke Bangkok. Hal ini dibenarkan Herry IP. Dia masih menggantungkan harapan satu ganda putra utama via Marcus/Kevin. “Kami punya ganda pertama yang lagi on fire, yang lain juga, tinggal memutuskan siapa yang turun di ganda kedua,” bebernya.
Mengacu hasil dua tahun lalu, Hendra Setiawan yang kembali menjadi kapten Tim Thomas Indonesia optimistis melihat kemampuan para pemain di sektor tunggal putra. Menurutnya, Jonatan, Ginting, Ihsan dan Firman punya pengalaman yang mumpuni untuk bisa melewati tantangan yang ada nantinya.
Ujian yang sudah mereka lewati pada Kejuaraan Beregu Asia di Alor Setar, Malaysia Februari lalu juga menjadi salah satu modal paling penting. Bahwa, Firman dan Ihsan juga punya motivasi berlipat untuk memberikan kontribusi buat tim.
Bahkan saat itu, Firman menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Korsel pada babak semifinal. Saat itu, Firman menang dramatis dalam rubber game, atas tunggal putra ketiga Korsel, Lee Dong-keun. Dengan skuat yang tidak berbeda jauh, Indonesia masih punya kesempatan mengulangi hasil tersebut.
“Saya lihat di tunggal putra juga bisa diandalkan, walau muda-muda mereka juga tangguh,” ujar Hendra.
Dengan catatan dan kondisi yang ada, Indonesia berpotensi lolos ke fase knock out sebagai juara Grup B. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Tim Piala Thomas dan Uber 2018 Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi