jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Rusia menjalin kerja sama sektor pertanian yang meliputi bidang teknis, riset, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, promosi bersama dan peningkatan investasi.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Indonesia dan Rusia saat ini sedang menyusun Memorandum of Understanding (MOU) bidang pertanian tersebut.
BACA JUGA: Ekspor Pertanian Mengalami Peningkatan, Upaya Mentan Diapresiasi
"MOU ini sangat penting bagi kedua negara sebagai payung hukum untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan kerja sama sektor pertanian," ujar Mentan Syahrul saat menerima duta besar Rusia di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Jumat (21/5).
Menurut Syahrul, MOU tersebut sekaligus menjadi landasan bagi Otoritas Pertanian antarkedua negara untuk membentuk Kelompok Kerja Tingkat Pejabat Teknis (Working Group on Agriculture). Mereka nantinya akan menyusun Rencana Aksi Implementasi (Action Plan) yang bersifat konkret dari berbagai komitmen kerja sama yang disepakati.
BACA JUGA: Pesan Kombes Sempana untuk Marzuki Ahmad Cs: Lebih Baik Menyerahkan Diri
Hal senada disampaikan Duta Besar Rusia Y.M. Lyudmila Georgievna Vorobieva. Menurut dia, Indonesia dan Rusia saat ini tengah mengembangankan kerja sama dalam bidang pertanian mengingat secara ekonomi kedua negara dapat saling mendukung satu sama lain.
"Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi alam, sehingga sumber daya alam yang dihasilkan dapat saling melengkapi, seperti kami membutuhkan palm oil produk Indonesia dan sebaliknya Indonesia membutuhkan gandum dari kami," ucap dia.
BACA JUGA: Polsek Candipuro Dibakar Massa, Irjen Hendro Apresiasi Kesigapan 2 Anggota TNI Ini
Menurut data yang dihimpun, ekspor utama produk pertanian Indonesia ke Rusia, yaitu berupa kelapa sawit (USD 467 juta), kelapa (USD 40 juta), kakao (USD 39 juta), kopi (USD 37 juta), dan karet (USD32 juta).
Sementara impor utama Indonesia dari Rusia berupa gandum (USD 16 juta), ketumbar (USD 6 juta), gula tebu (USD 2 juta), obat hewan (USD 3 juta), dan sayuran olahan (USD 70 ribu).
“Indonesia mengalami surplus perdagangan sektor pertanian dengan Rusia sebesar USD 624 juta. Total nilai perdagangan sektor pertanian Indonesia – Rusia mencapai USD 677 juta," tutur Mentan Syahrul
Oleh karena itu dia berharap dukungan dari duta besar Rusia untuk dapat membantu memfasilitasi percepatan persetujuan akses pasar beberapa komoditas pertanian Indonesia ke pasar Rusia.
Selain kerja sama ekspor dan impor produk pertanian, kedua negara juga bisa melakukan transfer teknologi yang dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
"Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya dan memiliki potensi sangat baik sehingga kami harap potensi tersebut dapat bermanfaat bagi Indonesia dan Rusia dalam menjalin kerjasama," pungkas Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu, Lyudmila Georgievna Vorobieva menambahkan bahwa pemerintah Indonesia dinilai sangat baik dalam mendukung sektor pertanian.
Hal itu menurutnya terbukti dari kontribusi besar yang diberikan sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di masa pandemi Covid-19. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam