Indonesia - Swiss Menjalin Kerja Sama Bidang Ketenagakerjaan

Rabu, 19 Juni 2019 – 14:38 WIB
Menaker M. Hanif Dhakiri saat pertemuan bilateral dengan Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Konfederasi Swiss H.E. Guy Parmelin di Jenewa, Swiss Selasa (18/6). Foto: Kemnaker

jpnn.com, JENEWA - Indonesia dan Swiss sepakat menjalin kerja sama bilateral bidang ketenagakerjaan. Kerja sama ini diimplementasikan dalam MoU antara Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Konfederasi Swiss dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI.

“Pemerintah Indonesia berharap MoU yang baru saja ditandatangani dapat segera direalisasikan dalam program kerja sama yang konkret," kata Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri dalam Pertemuan Bilateral dengan Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Konfederasi Swiss di Jenewa, Selasa (18/6) waktu setempat.

BACA JUGA: Menaker Mempromosikan Tiga Pilar Pembangunan SDM di Forum ILO

Menaker Hanif menjelaskan kerja sama ini mencakup tiga bidang. Pertama, pengembangan keterampilan dan skills recognition sebagai respons terhadap digitalisasi dan industry 4.0.

BACA JUGA: Kemnaker: Tahap Akhir Pemulangan Pekerja Migran Lewat Program Amnesti Yordania

BACA JUGA: Indonesia Dukung Sierra Leone dan Somalia Kembali Dapatkan Hak Suara di ILO

Kedua, capacity building di bidang penelitian ketenagakerjaan terkait future of work. Ketiga, sharing best practices terkait penerapan sosial dialog sebagai respon terhadap digitalisasi dan industry 4.0.

"Indonesia menyampaikan penghargaan atas kerja sama dan inisiasi pemerintah Swiss dalam pembentukan kerja sama bilateral di bidang ketenagakerjaan yang diimplementasikan melalui MoU ini," kata Hanif.

BACA JUGA: 2.072 Peserta Ikuti Seleksi PMB Politeknik Ketenagakerjaan

Menaker juga mengapresiasi Pemerintah Swiss yang selama ini menjalin kerja sama dengan Indonesia melalui proyek-proyek Kantor ILO Jakarta. Seperti, Better Work dan Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE).

Kerja sama tersebut dinilainya telah banyak membantu peningkatan kapasitas pekerja dan pengusaha di Indonesia.

"Harapannya, kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa depan dalam platform ILO Cooperation Development, sebagai respons terhadap digitalisasi dan future of work," ujar Hanif.

Selain itu, Menaker juga berharap agar implementasi perjanjian EFTA-Indonesia CEPA dapat segera direalisasikan pada tahun depan. Kerja sama ini mencakup perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, pembangunan berkelanjutan, ketentuan asal dan bea cukai, fasilitasi perdagangan, pengamanan perdagangan, persaingan usaha, legal, serta kerja sama dan pengembangan kapasitas.

"Setelah hampir delapan tahun sebelum akhirnya dinyatakan selesai secara substantif dalam pertemuan di Bali November 2018, dan dideklarasikan final oleh para Menteri Perdagangan pada 23 November 2018 di Jenewa, Swiss," paparnya.

Penandatanganan MoU ini antara Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia M. Hanif Dhakiri dan Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Konfederasi Swiss H.E. Guy Parmelin selepas pidato Menaker di Forum Konferensi Perburuhan Internasional ke-108.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Pimpin Delegasi Indonesia Dalam Konferensi Perburuhan Internasional di Swiss


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler