Indonesia-Turki Akan Kembangkan Vaksin COVID-19

Rabu, 29 Juli 2020 – 07:23 WIB
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat pertemuan daring dengan Menteri Riset Turki. Foto humas Kemenristek

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Teknologi Turki, Mustafa Varank secara daring pada Selasa (28/7).

Pertemuan ini untuk menjajaki bidang kerja sama potensial guna memperkuat hubungan bilateral kedua negara dalam bidang riset dan inovasi.

BACA JUGA: Menristek Bambang: Mesin Deteksi COVID-19 Cobas 6800 Mampu Uji 1000 Sampel per Hari

Menurut Menristek Bambang, ada tiga bidang riset dan inovasi yang akan dijajal. Salah satunya rencana kolaborasi riset dan pengembangan vaksin COVID-19. Baik melalui skema mandiri berdasarkan litbangjirap dan skema uji klinis dari vaksin COVID-19.

Jauh sebelum penularan virus COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global, pada Desember 2019, Turki telah mengembangkan sebuah platform khusus di bawah koordinasi Kementerian Industri dan Teknologi Turki, melalui TUBITAK Genetic and Biotechnology Institute.

BACA JUGA: Ini Janji Pemerintah soal Vaksin COVID-19

Direktur TUBITAK, Prof. Dr. Hasan Mandal, menginformasikan dalam paparannya bahwa saat ini Turki telah melakukan riset dan pengembangan terhadap 8 model vaksin dan 10 obat yang diantaranya 2 vaksin telah selesai proses percobaan pada hewan (animal testing), selebihnya sedang proses dan akan menuju animal testing.

Hebatnya Turki dalam mengembangkan Vaksin COVID-19, penelitian dilakukan melalui berbagai platform penelitian vaksin COVID-19. Terhadap 2 vaksin COVID-19 yang telah selesai pada tahapan animal testing, TUBITAK Turki saat ini sedang menunggu izin dari Kementerian Kesehatan Turki untuk dapat memasuki tahapan clinical testing.

BACA JUGA: Negara Mana yang Memproduksi Vaksin Covid-19? Ini Kata Ridwan Kamil

“Turki saat ini berada dalam urutan ke-3, setelah Tiongkok dan Amerika Serikat, sebagai kandidat negara dengan angka total kandidat vaksin tertinggi di dunia, berdasarkan data publikasi WHO per 24 Juli 2020,” jelas Menteri Mustafa Varank.

Indonesia diketahui saat ini akan segera memasuki tahapan clinical testing melalui kolaborasi dengan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman dan PT Bio Farma dengan produk Sinovac dan Sinopharm.

“Adanya potensi yang besar untuk melakukan kolaborasi bersama antara Indonesia dan Turki dalam pengembangan vaksin COVID-19 dengan menggandeng LBM Eijkman, PT Bio Farma, dan TUBITAK kedepannya, khususnya terhadap kandidat vaksin yang potensial untuk dilakukan _clinical testing,” tandas Menteri Bambang. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler