jpnn.com, JAKARTA - PT Indra Karya memberikan kontribusi yang signifikan dalam penyediaan solusi yang inovatif dan berkelanjutan terkait manajemen air, pengelolaan sungai, pembangunan bendungan, dan proyek-proyek infrastruktur air lainnya di seluruh Indonesia.
“Sejak 1961, kami bergerak sebagai perusahaan konsultan konstruksi yang berfokus pada sumber daya air, energi dan minerba (IEM) serta transportasi, menyambut gembira Program RPJN yang dicanangkan Pemerintah RI,” ujar Direktur PT Indra Karya Eko Budiono.
BACA JUGA: Gelar Safari Ramadan BUMN, Taspen Bagikan Ribuan Paket Sembako
Untuk menghadapi tantangan-tantangan proyek di masa depan ini, PT Indra Karya memiliki tenaga ahli profesional dan bersertifikat kompetensi yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah total lebih dari 900 orang di berbagai divisi bisnis.
“Tantangan di era transformasi digital, Indra Karya mempersiapkan sistem layanan internal dan eksternal yang terintegrasi dengan metode sistem berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) dengan nama IKSmart yang terkaji dengan baik,” tutur Eko dalam acara TalkShow PT Indra Karya, Selasa (26/3).
BACA JUGA: Antam Fokus Optimalkan Kinerja Produksi dan Penjualan
Dalam kesempatan yang sama, VP Operation and Business Development PT Indra Karya, Gagah Guntur Aribowo menyampaikan highlight project yang sudah diraih oleh perseroan.
“Selama 5 tahun terakhir, PT Indra Karya telah mencapai kinerja dengan pertumbuhan aset sebanyak 10,20% dengan nilai aset pada 2023 sebesar 356,32 miliar,” jelasnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Pelayanan, J&T Cargo Gandeng Partner Bisnis dari 3 Sektor Industri
PT Indra Karya telah menjalankan 10 program penyediaan air bersih di daerah rawan kekeringan yaitu di Lampung, Madura, NTB dan NTT.
Dengan kolaborasi dengan BUMN menerapkan konsep Smart Water System, PT. Indra Karya memanfaatkan sumber air terdekat pada lokasi sebagai sumber air baku, sebagai contoh pada daerah pesisir menggunakan sistem pengelolaan air payau/SWRO atau Sea Water Reverse Osmosis.
"Sedangkan untuk daerah dengan sumber air permukaan kualitas yang kurang baik, kami menggunakan sistem pengelolaan berbasis BWRO atau Brackish Water Reverse Osmosis. Konsep Smart Water System ini tidak hanya menyediakan air bersih, namun kami mengembangkan penyediaan air tersebut hingga kualitas siap minum untuk beberapa kasus,” kata Gagah.
Selain berkolaborasi dengan BUMN untuk penyediaan air di daerah rawan kekeringan, PT. Indra Karya juga terlibat aktif dalam mendukung program-program pemerintah melalui Kementerian PUPR dengan merealisasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) didaerah terpencil seperti di Pulau Limbo Maluku Utara dan SPAM di Pulau Lombok
“Kemudian pada beberapa penugasan pemerintah, PT. Indra Karya juga melibatkan konsultan internasional dalam rangka mengadopsi praktik terbaik di wilayah regional maupun internasional,” ujar Gagah.
Adapun kerja sama dengan konsultan internasional ini meliputi, pengembangan energi baru terbarukan (renewable energy) sektor sumber daya air dengan Tractable (Germany), kajian-kajian pengendali banjir dengan Sinotech (Taiwan), Yachio EC (Jepang), desain dan studi bendungan dengan CTI Engineering (Japan) dan bidang irigasi dengan WAPCOS (India).
“Indra Karya juga telah menjalankan delapan program penyediaan air bersih dan telah menjangkau lebih dari 4.216 kepala keluarga atau mencapai 15.108 Jiwa yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia dengan nilai efisiensi yang didapatkan melalui penerapan Smart Water per-tahun mencapai 157.73 M,” jelas Gagah.
Dalam mendukung pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya menjaga ketersediaan dan kualitas sumber daya air di Indonesia, PT Indra Karya Persero menerapkan Integrated Water Resource Management, yakni alokasi sumber daya air, serta pemanfaatan teknologi sumber daya air yang tepat guna untuk dapat mendorong adanya penghematan.
“Demi mewujudkan kedaulatan air bagi masyarakat Indonesia, PT Indra Karya bersama Kementerian PUPR menekankan pentingnya sinergi perseroan dengan para stakeholder terkait agar pembangunan infrastruktur berkelanjutan dapat teroptimalisasi sehingga kami dapat memberikan kontribusi terbaik bagi pengelolaan sumber daya air yang ada di Indonesia,” seru Gagah.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada