JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Indra menyayangkan pilihan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lebih menyibukan diri pada hal yang tidak ada kaitannya langsung dengan kepentingan rakyat Indonesia. Menurut Indra, presiden selaku Kepala negara dan kepala pemerintahan, seharusnya fokus mengelola negara dan pemerintahan. Seorang presiden bertanggungjawab kepada seluruh rakyat Indonesia, bukan kepada anggota partai tertentu.
Indra menerangkan, seorang presiden seharusnya mengurus seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar 240 juta jiwa dengan segala persoalannya. "Jabatan atau amanah sebagai seorang presiden sebuah negara bukanlah pekerjaan sambilan," ucap Indra, Minggu (10/2).
Menurut Indra, sudah terlalu banyak persoalan bangsa yang mesti dipikirkan dan dicarikan penyelesaiannya oleh seorang presiden. Misalnya saja persoalan konflik yang terjadi di mana-mana, rakyat miskin dan butuh perhatian, serta peredaran narkoba yang semakin mengancam bangsa.
Selain itu, imbuh dia, ada juga masalah sumber daya alam banyak dirampok asing dan hanya dinikmati segelintir orang serta persoalan penegakan hukum dan keadilan yang masih jauh dari harapan. "Jadi negara ini butuh konsentrasi penuh presidennya," ujar Indra.
Ia menerangkan, tanpa mengurusi partai saja, SBY belum mampu menyelesaikan persolan bangsa yang carut marut tersebut, apalagi jika disambi mengurus partai. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan SBY sebelumnya.
SBY pernah meminta atau menyerukan kepada para menteri yang berasal dari unsur partai politik untuk lebih fokus dan lebih mengutamakan tugas sebagai pejabat negara dari pada mengurusi soal kepartaian.
Itu sebabnya, kata diakui Indra, langkah yang diambil SBY dengan mengurusi partai secara langsung merupakan langkah mundur.
Seharusnya SBY memberikan teladan kepada para menteri dan para pejabat publik lainnya, bukan sebaliknya. "Dengan sikap inkonsistensinya, SBY dapat dikatakan menjilat ludahnya sendiri," kata Indra. (gil/jpnn)
Indra menerangkan, seorang presiden seharusnya mengurus seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar 240 juta jiwa dengan segala persoalannya. "Jabatan atau amanah sebagai seorang presiden sebuah negara bukanlah pekerjaan sambilan," ucap Indra, Minggu (10/2).
Menurut Indra, sudah terlalu banyak persoalan bangsa yang mesti dipikirkan dan dicarikan penyelesaiannya oleh seorang presiden. Misalnya saja persoalan konflik yang terjadi di mana-mana, rakyat miskin dan butuh perhatian, serta peredaran narkoba yang semakin mengancam bangsa.
Selain itu, imbuh dia, ada juga masalah sumber daya alam banyak dirampok asing dan hanya dinikmati segelintir orang serta persoalan penegakan hukum dan keadilan yang masih jauh dari harapan. "Jadi negara ini butuh konsentrasi penuh presidennya," ujar Indra.
Ia menerangkan, tanpa mengurusi partai saja, SBY belum mampu menyelesaikan persolan bangsa yang carut marut tersebut, apalagi jika disambi mengurus partai. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan SBY sebelumnya.
SBY pernah meminta atau menyerukan kepada para menteri yang berasal dari unsur partai politik untuk lebih fokus dan lebih mengutamakan tugas sebagai pejabat negara dari pada mengurusi soal kepartaian.
Itu sebabnya, kata diakui Indra, langkah yang diambil SBY dengan mengurusi partai secara langsung merupakan langkah mundur.
Seharusnya SBY memberikan teladan kepada para menteri dan para pejabat publik lainnya, bukan sebaliknya. "Dengan sikap inkonsistensinya, SBY dapat dikatakan menjilat ludahnya sendiri," kata Indra. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modifikasi Cuaca untuk Seluruh Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi