MEDAN - Meski belum menuntaskan kewajibannya untuk membayar tunggakan gaji pemain, Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap terlihat hadir saat duel PSMS kontra PSAP Sigli di Stadion Teladan, Sabtu (25/5) kemarin.
Ia duduk di tribun VVIP bersama beberapa kerabatnya. Kemenangan berujung ucapan selamat dari beberapa rekannya di tribun VVIP kepadanya.
Padahal di lapangan, para pemain yang harus memeras keringat tanpa diiringi pembayaran gaji. Indra Sakti tak sekalipun hadir di Kebun Bunga saat tim memasuki putaran kedua. Selayaknya ada apresiasi berupa bonus kemenangan. Sudah tiga kali beruntun Hardiantono dkk memetik angka penuh di putaran kedua dan berimbas pada terbukanya peluang ke 12 besar.
Namun jangankan memberi bonus, Indra pun tak jua menemui pemain untuk sekedar memberi ucapan selamat. Musim ini hanya sekali Indra Sakti menemui pemain di ruang ganti. Tepatnya laga perdana saat PSMS menang kontra PS Bengkulu 4-1, Februari lalu.
Seruan membayar gaji pun terdengar jelas dari tribun suporter. “Indra Sakti…Indra Sakti…kami haus gaji…Apa yang kau tunggu,” begitu yel-yel dari suporter.
Bukannya merasa malu, Indra malah melambaikan tangan dan tersenyum ke arah suporter dari tempat duduknya di tribun kehormatan.
Sentilan buat Indra tidak hanya dari suporter, tetapi juga pemain yang sudah kadung kecewa dengan sikapnya. Saat gol ketiga yang dilesakkan Tambun Naibaho dari titik putih di menit 63 ia berlari ke pinggir dan seakan memberi isyarat mengeluarkan uang dari kantongnya. Lalu ia berikan kepada tiga rekan yang ikut selebrasi. Selebrasi ini sempat populer musim lalu di beberapa klub yang gaji pemainnya tertunggak.
Syukur pemain bisa sedikit tersenyum. Ada bonus yang dikucurkan Alexander Gho, pria yang sempat memegang jabatan CEO di awal musim sebelum akhirnya mengundurkan diri. “Ada total Rp8 juta yang dikucurkan pak Alex. Ya syukur Alhamdulillah masih ada juga yang peduli. Rp3 juta kalau menang dan tambahan satu juta per gol. Termasuk dia mau juga beri bonus kepada tiga tim pelatih,” jelas Pelatih kepala, Suharto AD. (don)
Ia duduk di tribun VVIP bersama beberapa kerabatnya. Kemenangan berujung ucapan selamat dari beberapa rekannya di tribun VVIP kepadanya.
Padahal di lapangan, para pemain yang harus memeras keringat tanpa diiringi pembayaran gaji. Indra Sakti tak sekalipun hadir di Kebun Bunga saat tim memasuki putaran kedua. Selayaknya ada apresiasi berupa bonus kemenangan. Sudah tiga kali beruntun Hardiantono dkk memetik angka penuh di putaran kedua dan berimbas pada terbukanya peluang ke 12 besar.
Namun jangankan memberi bonus, Indra pun tak jua menemui pemain untuk sekedar memberi ucapan selamat. Musim ini hanya sekali Indra Sakti menemui pemain di ruang ganti. Tepatnya laga perdana saat PSMS menang kontra PS Bengkulu 4-1, Februari lalu.
Seruan membayar gaji pun terdengar jelas dari tribun suporter. “Indra Sakti…Indra Sakti…kami haus gaji…Apa yang kau tunggu,” begitu yel-yel dari suporter.
Bukannya merasa malu, Indra malah melambaikan tangan dan tersenyum ke arah suporter dari tempat duduknya di tribun kehormatan.
Sentilan buat Indra tidak hanya dari suporter, tetapi juga pemain yang sudah kadung kecewa dengan sikapnya. Saat gol ketiga yang dilesakkan Tambun Naibaho dari titik putih di menit 63 ia berlari ke pinggir dan seakan memberi isyarat mengeluarkan uang dari kantongnya. Lalu ia berikan kepada tiga rekan yang ikut selebrasi. Selebrasi ini sempat populer musim lalu di beberapa klub yang gaji pemainnya tertunggak.
Syukur pemain bisa sedikit tersenyum. Ada bonus yang dikucurkan Alexander Gho, pria yang sempat memegang jabatan CEO di awal musim sebelum akhirnya mengundurkan diri. “Ada total Rp8 juta yang dikucurkan pak Alex. Ya syukur Alhamdulillah masih ada juga yang peduli. Rp3 juta kalau menang dan tambahan satu juta per gol. Termasuk dia mau juga beri bonus kepada tiga tim pelatih,” jelas Pelatih kepala, Suharto AD. (don)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Twitter, Muenchen Ungguli Dortmund 3-1 di Babak Pertama
Redaktur : Tim Redaksi