Industri Alat Pengamanan Sasar Kelas Middle Low

Selasa, 05 Februari 2013 – 07:15 WIB
SURABAYA - Pasar produk pengamanan di Indonesia, khususnya Jawa Timur (Jatim) dewasa ini kian menggiurkan. Pertumbuhan kelas menengah membuat faktor keamanan menjadi perhatian para individu. Ini yang membuat  Honeywell Security, salah satu unit usaha kelompok Honeywell Internasional"s Automotion and Control Solutions (ACS) kian gencar melakukan penetrasi di pasar middle low dan ritel atau perorangan.

"Mulai tahun ini, kami membuat produk untuk segmen menengah bawah dan ritel. Kelas ini potensi sangat besar," kata Sales Director East Asia Honeywell Security Business Bernard Neo di sela acara gathering para diler di Surabaya.

Menurut Bernard produknya selama ini termasuk market leader di segmen high end. Dia menyebut dari total pasar produk pengamanan di Indonesia mencapai USD 50 juta pada tahun lalu. "Market share kami 30 persen," katanya.

Country Sales Manager Indonesia PT Honeywell Indonesia, Denny Tansil, menambahkan produk keamanan terserap untuk gedung komesial yang mencapai 50 persen, selanjutnya pemerintahan atau tempat publik menyumbang 15 hingga 20 persen. Selebihnya, adalah pasar ritel. "Ini karena investasi kian banyak yang masuk, khususnya untuk pembangunan gedung komersial," ujarnya.

Dengan produk yang beragam, mulai kamera cctv, alarm, dan sistem integrasi Honeywell bisa melakukan penetrasi ke semua sektor. "Produk kami, misalnya kamera cctv bisa didapat dengan harga mulai Rp 1 juta sampai Rp 20 juta, tapi keunggulan kami, kuat dalam integrasi masing-masing perangkat," papar Denny.

Honeyweel terus melakukan inovasi dengan memperkenalkan berbagai produk sistem keamanan yang terbaru. Di tahun ini, rencananya ia juga akan merilis beberapa tipe terbaru untuk kamera pengintai dan home system. "Tahun ini, proyeksinya tumbuh 20 persen,"cetusnya.

Menurut Denny, Jatim merupakan pasar yang cukup penting bagi Honeywell. Selain pertumbuhan ekonominya yang cukup tinggi, Jatim juga menjadi pintu masuk Indonesia bagian Timur seperti Kalimantan, Sulawesi dan Bali."Walaupun tidak sebesar Jakarta, Jatim terbilang cukup besar. Kontribusinya terhadap penjualan kami mencapai 30 persen,"ujarnya.(dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batavia Utang Rp 225 Juta ke Hang Nadim

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler