jpnn.com, JAKARTA - Pakar kesehatan lingkungan Universitas Indonesia (UI) Profesor Budi Haryanto mengatakan sektor industri, termasuk baja, tekstil, dan sebagainya, memiliki peran penting dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).
Meski dalam Nationally Determined Contribution (NDC) disebutkan kontribusi industri hanya 0,10 persen, namun menurut Prof Budi, penanganan industri lebih terkontrol.
BACA JUGA: Akui Pendendam & Gampang Sakit Hati, Desta: Gak Beberapa Lama si Artis Kena Kasus
Hal itu disampaikan Prof Budi menanggapi upaya pemerintah, yang saat ini sedang fokus dalam penurunan emisi GRK.
Sesuai Paris Agreement, dalam jangka pendek, pemerintah berkomitmen menurunkan emisi karbon pada 2030 hingga 29%, dengan upaya sendiri dan 41% dengan bantuan internasional.
BACA JUGA: Karakter Pasangan Saat Bercinta Berdasarkan Golongan Darah, Wow!
“Industri, termasuk baja, justru punya peran penting. Penanganan memang bisa dimulai dari yang kecil, yang bisa terkontrol. Karena industri kan jelas memiliki izin, dan lain-lain, sehingga komitmen untuk pengurangan emisi bisa relatif lebih mudah dibandingkan sektor lain. Caranya bisa melalui asosiasi atau peraturan,” kata Budi.
“Bahkan kalau tidak dimulai dari industri, akan berat memulainya. Lihat saja, selama ini kita masih stagnan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Luxury Gift Set Mulsk Bantu Maksimalkan Perawatan Kulit dan Rambut
Karena itu, Budi berharap, sektor industri bisa segera memulai. Dengan demikian, diharapkan sektor tersebut juga juga lebih cepat mencapai keberhasilan.
Dan keberhasilan tersebut, diharapkan bisa menjadi contoh bagi sektor lain yang sebenarnya memiliki kontribusi lebih besar dalam NDC.
Sebut saja sektor kehutanan, yaitu 17% dan energi (11%).
“Kalau pemerintah sudah punya success story untuk dipamerkan, dalam hal ini sektor industri, mudah-mudahan bisa mendorong kontribusi sektor lain,” harapnya.
Hanya saja, lanjut Budi, dalam pelaksanaan memang tidak bisa hanya dilakukan sektor industri.
Seluruh sektor lain pun, diharapkan bisa berjalan bersama-sama secara paralel.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy