jpnn.com, JAKARTA - Pilkada DKI Jakarta 2017 telah menyedot perhatian masyarakat luas baik secara nasional bahkan luar negeri. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI telah masuk dalam babak "Sudden Death" antara pasangan pasangan Basuki Tjahaya - Djarot Syaiful dan pasangan Anies Baswedan - Sandiaga.
"Pertarungan kedua paslon ini sangat menarik untuk dilakukan survei Jajak Pendapat masyarakat Jakarta dalam memberikan penilaian dan pilihan kepada kedua paslon tersebut," ujar Koordinator Indonesia Network Election Survei (INES) DKI Jakarta, Sutisna, dalam siaran pers yang diterina wartawan, Sabtu.
BACA JUGA: Sabam Sirait Ingatkan Warga DKI Pilih Pemimpin Visioner
Sutisna menambahkan, dalam survei yang dilakukan oleh Indonesia Network Election Survei terkait program kerja, Basuki-Djarot yang ditawarkan dalam kampanye, sebanyak 67,3 persen menilai program kerjanya sangat menarik sedangkan program kerja Anies-Sandi dinilai sangat menarik oleh 71,2 persen masyarakat.
Menurut Sutisna, dari hasil Survei ketika ditanyakan kepada masyarakat Jakarta, pasangan mana yang akan dipilih nanti pada saat pencoblosan, maka 57,2 persen masyarakat Jakarta akan memilih Anies Baswedan dan Sandiaga sedangkan yang akan memilih Basuki - Djarot sebanyak 40,2 persen dan 2,6 persen menyatakan abstain .
BACA JUGA: Aktor Ini Mendukung Ahok - Djarot Karena Kinerjanya
"Dari hasil survei diketahui bahwa ketika masyarakat Jakarta yang telah menyatakan pilihan pada kedua paslon tersebut didapati sebanyak 12,1 persen responden adalah warga yang masih mungkin mengubah pilihannya seusai pilihannya sejak awal. Kemudian 7,3 persen responden ragu-ragu, 63,3 persen responden menyatakan tak akan mengubah pilihannya, sedangkan 17,3 persen responden tidak menjawab atau rahasia," paparnya.
Dikatakan Sutisna, dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, diprediksi pasangan Anies-Sandi akan memimpin Jakarta periode 2017-2022.
BACA JUGA: Sstt, Timses Anies-Sandi Gelar Rapat Tertutup Malam Ini
"Kita diprediksi pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno akan terpilih sebagai Kepala Daerah Jakarta yang baru mengantikan Basuki Tjahaya - Djarot Syaiful," katanya.
Survei digelar sejak 6-13 April 2017 mengambil sample sebanyak 2660 warga Jakarta yang memiliki hak pilih dan tercantum namanya dalam DPT pada pilkada DKI Jakarta putaran kedua 19 April 2107.
Sample dipilih secara acak di 44 kecamatan yang tersebar 260 Kelurahan di provinsi DKI Jakarta dengan mengunakan teknik multistage Random sampling dengan Margin of Error +/- 1.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Untuk Demograpi Responden berdasarkan jenis kelamin terdiri dari Wanita sebanyak 49,3 persen dan Laki-Laki sebanyak 50,7 persen. Berdasarkan tingkat pendidikan Tidak Lulus SD - Lulus SD sebanyak 12,3 persen, Tidak Lulus SMP dan Lulus SMP sebanyak 17,3 persen, Tidak Lulus SLTA dan Lulus SLTA sebanyak 43,7 persen, Lulusan D3 - S2 sebanyak 26,7 persen
Berdasarkan agama yang di anut responden yaitu beragama Islam 82,3 persen, Protestan 5,7 persen, Katolik 5,2 persen, Budha 3,1, Hindu 1,3 persen, Konghucu 2,4 persen.
Hasil Survei terkait penilaian masyarakat terhadap kedua paslon mengenai penguasaan dan penanganan masalah di Jakarta
"Pasangan Basuki Tjahaya - Djarot dinilai mampu menguasai dan menangani masalah di Jakarta dengan skor 60,2 persen. Sedangkan Pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno dinilai mampu dengan skors 64,3 persen," imbuhnya.
Dari jawaban masyarakat tersebut, didapati kalau masyarakat menilai bahwa Basuki - Djarot yang meneruskan Joko Widodo sebagai Gubernur dianggap gagal mengatasi kemacetan dan banjir di Jakarta dalam 3 tahun sesuai janji kampanye mereka pada pilkada 2012.(*/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TMP Gelar Baksos di 35 Lokasi demi Ahok-Djarot
Redaktur : Tim Redaksi