Inflasi April Terdorong Efek Psikologis Kenaikan Harga BBM

Selasa, 01 Mei 2012 – 13:46 WIB

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis adanya kenaikan inflasi pada Bulan April jika dibandingkan Maret 2012. Naiknya angka inflasi pada April lalu diakibatkan efek psikologis dari rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan mulai berkurangnya panen raya.

“Perkiraan kami dampak psikologis dari rencana kenaikan BBM subsidi masih ada sehingga inflasi mencapai 0,21 persen, tapi kalau untuk membatasi belum kita hitung,” ujar Kepala BPS Suryamin dalam konfrensi pers di Jakarta, Selasa (1/5).

Untuk komponen inti pada April 2012 telah terjadi inflasi sebesar 0,23 persen dan laju komponen inti tahun kalender sebesar 1,20 persen. Sedangkan laju inflasi komponen inti YoY sebesar 4,4 persen.

Menurut Suryamin, dari 66 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) terdapat 52 kota yang mengalami inflasi. Sedangkan 14 kota lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang (1,76 persen) dan Manado (1,63 persen). Sedangkan untuk inflasi terendah terjadi di Bengkulu (0,03 persen). Sementara itu, deflasi tertinggi di Tarakan (-0,51 persen) dan Kupang (-0,30 persen).

Jika melihat dari sisi komoditi, tambah Suryamin, terdapat 6 komoditi yang mendorong inflasi yaitu bawang putih, cabai rawit, gula pasir, rokok kretek filter, bawang merah, dan minyak goreng. Selain itu, ada 4 komoditi yang mendorong deflasi yaitu emas perhiasan, beras, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

“Untuk harga emas karena di bulan April ini mengalami penurunan, sedangkan saat ini ketika mulai merangkak naik belum tercover dalam inflasi bulan April,”pungkasnya. (naa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sensus Pajak Nasional Digelar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler